Baca Juga: Ramalan Shio Kamis 29 April 2021: Kelinci Harus Move On
Pengeluaran rumah tangga di Indonesia juga diperkirakan akan meningkat pada 2021 tahun berjalan seiring melajunya program vaksinasi dan makin banyak sektor perekonomian yang kembali beroperasi.
Menurut data ADB, inflasi tahun lalu yang mencapai rata-rata 1,6 persen diperkirakan akan naik pada level 2,4 persen pada 2021. Namun ini diperkirakan akan turun lagi ke level 2,8 persen pada 2022 mendatang.
Bank Indonesia menyikapi angka inflasi ini masih berada dalam rentang target, hal ini berkaitan dengan tekanan inflasi akibat depresiasi mata uang dan permintaan pangan yang lebih tinggi akan diimbangi oleh penurunan harga barang yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: 5 WN India Ditangkap Telah Melakukan Pelanggaran UU Karantina, Mafia Terbongkar
Tahun 2021 diperkirakan ekspor bersih yang didukung oleh kuatnya ekspor komoditas akan menjadikan defisit transaksi berjalan sebesar 0,8 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Investasi juga diperkirakan akan terus naik di tahun depan serta volume barang modal impor yang lebih tinggi seperti mesin dan peralatan, ini akan diperkirakan mendorong defisit transaksi berjalan Indonesia hingga 1,3 persen PDB pada 2022.
Akibat dari pandemi ini, dampak signifikan yang terjadi pada sekitar 30 juta orang di Indonesia yakni kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan jam kerja, sehingga mengakibatkan naiknya angka kemiskinan.***