PR INDRAMAYU - Perekonomian Indonesia diprediksi akan kembali tumbuh tinggi di tahun 2022 dengan pencapaian angka 5 persen dari perkiraan pertumbuhan tahun ini yakni 4,5 persen seiring melajunya program vaksinasi.
Sementara itu demi percepatan vaksinasi, Indonesia mengajukan pinjaman utang senilai 450 juta dollar AS atau sekitar Rp6,3 triliun dan telah disetujui oleh Bank Pembangunan Asia (ADB).
Pinjaman ini dilakukan pemerintah agar PT Bio Farma dalam memperoleh dan menyalurkan vaksin secara aman dan efektif.
Baca Juga: Prediksi Southampton vs Leicester di Liga Inggris, Kelechi Iheanacho Tak Bisa Dianggap Remeh
Hal ini juga merupakan bagian dari Responsive Covid-19 Vaccines for Recovery (RECOVER) yang mendanai pembelian sekurang-kurangnya 65 juta dosis vaksin Covid-19 bagi kelompok prioritas sesuai ketetapan pemerintah Indonesia.
Proyek pemberian pinjaman semacam ini diluncurkan sejak Desember 2020 dengan dukungan dari Asia Pacific Vaccine Access Facility (APVAX) senilai 9 miliar dolar AS.
Dukungan ini upaya memenuhi ketersediaan vaksin cepat dan adil bagi negara-negara berkembang anggota ADB, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Berhasil Tutupi Kebohongan Elsa, Riki Minta Imbalan Ini Lagi!
"Proyek ini akan membantu memvaksinasi jutaan warga yang rentan baik secara sosial m ekonomi dan memiliki risiko tertular yang tinggi, serta bagi para pelayan masyarakat yang menyediakan layanan penting," ujarnya Presiden ADB Masatsugu Asakawa dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.