Mengenal Sosok Petani Milenial Hingga Berperan Penting untuk Kemajuan Indonesia

15 Oktober 2020, 19:24 WIB
Ilustrasi- Petani panen. /Pixabay/DEZALB /

PR INDRAMAYU- Dunia Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian yang banyak ditekuni sebagian masyarakat Indonesia.

Dalam praktiknya, masyarakat Indonesia banyak yang mengolah lahan, menanami dengan bermacam-bermacam tanaman untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dengan demikian petani milenial mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan Indonesia.

Baca Juga: Sekjen DPR Serahkan Draf Final UU Ciptaker ke Setneg, Indra: Tidak ada Substansi yang Berubah

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI 15 Oktober 2020, Petani milenial sendiri ialah petani yang berusia antara 19 sampai 39 tahun, gerakan dibentuknya petani milenial diyakini dapat mensejahterakan kehidupan berbangsa saat ini.

Dasarnya karakteristik milenial khususnya di Indonesia beragam, berdasarkan wilayah maupun kondisi sosial ekonomi.

Namun, generasi milenial biasanya ditandai dengan adanya peningkatan penggunaan serta keakraban dengan komunikasi, media, juga teknologi digital yang berkembang saat ini.

Baca Juga: Banjir Bandang Garut Robohkan Jembatan Penghubung 2 Desa, KBM Pesantren ini Ikut Terdampak

Dalam programnya, petani milenial memiliki tujuan utama, yakni untuk menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian di Indonesia.

Peran petani milenial di bidang pertanian penting sekali, karena dianggap memiliki jiwa yang adaptif dalam pemahaman teknologi digital, sehingga tak terlalu kaku dalam melakukan identifikasi dan verifikasi teknologi.

Atas dasar tersebut Kementan atau Kementerian Pertanian di Indonesia memiliki target 1 juta petani milenial yang ikut tergabung dalam 40 ribu kelompok di masing-masing daerah, dimana dalam setiap kelompok terdiri dari 20-30 orang. 

Baca Juga: Pesawat Pengangkut Makanan PAC P-750 Tergelincir di Papua, Terungkap Dugaan Kuat Penyebabnya

Target tersebut tentu saja akan segera direalisasikan dalam beberapa fokus sektor komoditas pertanian, diantaranya sebagai berikut.

1. 000 petani milenial tanaman pangan

2. 500 petani milenial holtikultura

3. 500 petani milenial perternakan

4. 000 petani milenial perkebunan

Guna mensukseskan program pertanian milenial tersebut, dibutuhkan persiapan dan sosialisasi hingga monitoring, serta evaluasi yang nantinya akan dilakukan untuk penumbuhan dan penguatan para petani milenial.

Baca Juga: Jenita Janet Laporkan Mantan Suami Terkait Penggelapan Harta, Singgung Modal untuk Nikah Lagi

Selain itu, bantuan sarana dan pra-sarana pertanian juga turut diberikan oleh Kementan kepada petani milenial. 

Dengan begitu hal ini tentu saja akan membuka lapangan pekerjaan baru, khususnya di masyarakat pedesaan.

Hal ini diharapkan agar program petani milenial juga dapat menekan angka kemiskinan dan urbanisasi di setiap daerahnya.

Baca Juga: Merasa Mudah Stres? Yuk Ikuti 7 Tips Berikut ini Agar Pikiran Tenang Kembali

Meskipun implementasi dari program petani milenial ini akan menyasar pada petani di usia 19 hingga 39 tahun, tetapi bagi mereka yang tidak ada dalam range umur tersebut namun memiliki jiwa milenial, tanggap teknologi digital, alsintan, dan juga memiliki lahan juga akan turut disasar.

Pengembangan dari program ini akan dibagi ke dalam zona kawasan jenis komoditas pertanian, yakni tanaman pangan hortikultura, perternakan, dan perkebunan.

Terlebih di era revolusi industri seperti sekarang, yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang sudah terintegrasi dengan jaringan internet.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler