Banjir Bandang Garut Robohkan Jembatan Penghubung 2 Desa, KBM Pesantren ini Ikut Terdampak

- 15 Oktober 2020, 18:37 WIB
 Banjir bandang yang menerjang tiga kecamatan di wilayah selatan Garut, selain merendam ribuan rumah warga, juga menyebabkan ratusan lahan pertanian mengalami gagal panen.
Banjir bandang yang menerjang tiga kecamatan di wilayah selatan Garut, selain merendam ribuan rumah warga, juga menyebabkan ratusan lahan pertanian mengalami gagal panen. /

PR INDRAMAYU – Banjir bandang merendam dua puluh desa yang tersebar di tiga kecamatan Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Wilayah yang ikut terdampak yaitu Kecamatan Pameungpeuk, Cikalet, dan Cibalong. Banjir tersebut terjadi mulai pukul 4.30 WIB pada Senin, 12 Oktober 2020 lalu.

Diberitakan sebelumnya, Banjir bandang ini terjadi akibat luapan Sungai Cipalebuh dan Cikaso Pameungpeuk. Meskipun telah mulai surut, bencana itu masih meninggalkan material lumpur.

Baca Juga: Viral! Demi Selamatkan Ibunya, Bocah SD Dibacok Pelaku hingga Tewas, Mayatnya Mengapung di Sungai

Infrastruktur seperti jembatan, rumah, area pertanian, dan jalan raya pun mengalami kerusakan.

Sebuah fakta diungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat bernama Enggan Burhanudin. Ia adalah warga Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Ia menyatakan bahwa banjir itu mengakibatkan salah satu jembatan gantung terputus. Jembatan yang dimaksud menghubungkan Desa Mekarwangi dan Desa Sagara.

 Baca Juga: Jenita Janet Laporkan Mantan Suami Terkait Penggelapan Harta, Singgung Modal untuk Nikah Lagi

"Jembatan penghubung antara Desa Sagara dan Desa Mekarwangi yang rusak merupakan akses warga kedua desa untuk ekonomi dan pendidikan," kata Enggan yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al Mannar Cibalong, Garut, pada Rabu, 14 Oktober 2020.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x