PKS Bicara Soal Kesejahteraan Petani Hingga Berujung Kritik RUU Omnibus Law

- 25 September 2020, 12:28 WIB
MENCANGKUL - Seorang petani sedang mencangkul sawahnya, di Desa Cilaja, Kec. Kramatmulya, Kab. Kuningan, Jawa Barat, (Foto Dokumentasi: 1 Agustus 2017).*
MENCANGKUL - Seorang petani sedang mencangkul sawahnya, di Desa Cilaja, Kec. Kramatmulya, Kab. Kuningan, Jawa Barat, (Foto Dokumentasi: 1 Agustus 2017).* /DialektikaKuningan.com/Erix Exvrayanto

PR INDRAMAYU - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengatakan, pembicaraan kesejahteraan petani ibarat never ending story alias tanpa akhir. Sebab, sampai saat ini kesejahteraan petani belum terwujud dalam idealita yang nyata.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs RRI, Dia pun memaparkan, persoalan masalah pertanian secara sistem adalah adanya kesenjangan antara konsepsi dan perundangan dengan pelaksanaan kenyataan di lapangan.

"Sesungguhnya kalau kita perhatikan, afirmasi kita kepada nasib pertanian dan petani Indonesia ini sebetulnya ada, tetapi saya melihat memang ada disparitas terhadap yang dirumuskan secara konsepsi dengan kenyataan lapangan," kata Sohibul, Jumat (25 September 2020).

Baca Juga: PSBB Total Jakarta Diperpanjang Hingga 11 Oktober 2020, Anies Baswedan Ungkap Alasan Utamanya

Sohibul mengungkapkan, telah banyak perundang-undangan terkait masalah pertanian dan ketahanan pangan yang dibuat terlebih setelah reformasi.

Namun di lapangan, ia menemukan sendiri banyak kebijakan pertanian yang tidak berjalan.

Dia pun menyebut, salah satu kelemahan Pemerintahan Joko Widodo adalah lemahnya pilihan kebijakan di bidang perekonomian termasuk pertanian.

Baca Juga: Jadi Buronan! Pelaku Pelecehan Rapid Test Bandara Diburu Polisi Karena Kabur

Ia mengkritik saat ini pemerintah terus mendorong RUU Omnibus Law. 

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x