Justru memberikan petunjuk kepada Pangeran Walangsungsang, Nyai Rara Santang juga Nyai Endang Geulis, untuk pergi ke Gunung Amparan Jati.
Supaya berguru kepada seorang guru Agama Islam yang bernama Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Nurul-Jati (Syekh Nur Jati). ***
Dislamer: Tulisan ini bersumber dari naskah Purwaka Caruban Nagari karya Pangeran Arya Carbon (1720), yang dialih huruf dan bahasa oleh pemangku budaya Cirebon, Salana (almarhum).