Seiring berjalannya waktu ternyata Nyai Endang Geulis sudah memendam perasaan sejak keduanya bertemu. Hal ini diketahui Sang Pandhita yang kemudian menjodohkan keduanya.
Tak lama kemudian, secara tak diduga Nyai Rarasantang datang ke pondok Ki Gedeng Danuwarsih dengan maksud menyusul kakandanya yang menghilang dari istana.
Ke Gedeng Danuwarsih adalah anak dari Ki Gedeng Danusetra, seorang Pandhita Agama Budha yang berasal dari Gunung Dieng, yang telah lama tinggal di Keraton Galuh Pakuan hingga wafat.
Ki Gedeng Danuwarsih memiliki seorang adik bernama Ki Danusela, yang tinggal di Caruban Girang, (sekarang bernama Cirebon Girang).
Ki Danusela telah memperistri putri Ki Gedeng Caruban Girang yang bernama Nyai Arumsari.
Kedua kakak beradik ini tidak lama tinggal di pondok milik Ki Danuwarsih yang terletak di Gunung Maraapi (sekarang di sekitar Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon).
Ki Danuwarsih yang seorang Pandhita Budha Prawa tidak mempengaruhi menantu beserta adiknya untuk mengikuti keyakinannya.