Kerja Sama, TALKINC dan TikTok Ajak Generasi Muda untuk Menjaga Bumi

- 23 November 2020, 19:15 WIB
Ilustrasi TikTok
Ilustrasi TikTok /Konkarampelas/Pixabay/WARTA PONTIANAK

PR INDRAMAYU – TALKINC adalah sebuah lembaga pendidikan yang berkonsentrasi pada keahlian berkomunikasi. Pendiri institusi adalah public speaker Becky Tumewu dan Erwin Parengkuan.

Lembaga itu mengadakan kerja sama dengan aplikasi penyedia layanan berbagi video asal Tiongkok, TikTok, untuk mengajak generasi muda agar berpartisipasi dalam menjaga bumi.

Kedua lembaga itu mengajak generasi penerus bangsa agar menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan untuk menyelamatkan bumi.

Baca Juga: Iis Dahlia Punya Cicilan Rumah Rp250 Juta per Bulan, Corbuzier: Kenapa Beli Itu Kalau Gak Mampu?

Melalui kegiatan TALKINC 16 Years of Collaboration, TALKINC menjalin kerja sama dengan GIDKP (Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik) untuk mengajak anak muda melalui media sosial agar peduli terhadap lingkungan.

Diharapkan anak muda bisa bertukar informasi positif serta memberikan donasi dalam rangka menyelamatkan dunia.

"Mari kita manfaatkan teknologi melalui media sosial untuk bersama-sama menyadarkan, mengingatkan, dan berkomitmen untuk menjaga bumi kita bersama," ujar Founder sekaligus CEO TALKINC, Erwin Parengkuan, dalam konferensi pers pada Senin, 23 November 2020.

Baca Juga: Dandhy Laksono Sentil TNI yang Minta FPI Dibubarkan: Bukan Wewenang TNI, Apalagi Bubarkan Organisasi

Menurut Erwin, di antara contoh tidak seimbangnya alam dan kehidupan bermasyarakat adalah datangnya pandemi Covid-19. Meningkatnya hoaks juga menjadi contoh lainnya.

Perilaku konsumtif atau boros yang kita praktekkan berperan dalam merusak keseimbangan alam. Tak hanya itu, kegiatan semisal tidak tepatnya pengelolaan limbah rumah tangga dan elektronik juga menjadi sebabnya.

Masuknya kita di era post-truth ditengarai menjadi salah satu penyebab kaburnya fakta dan hoaks. Mereka yang hidup di era tersebut cenderung terpengaruh oleh sisi emosional dan kepercayaan diri tinggi dalam membentuk opini.

Baca Juga: Diduga Tersandung Kasus Narkoba, Simak 4 Fakta Millen Cyrus, Salah Satunya Aktif sebagai Model

Akibatnya kita menjadi sulit dalam membedakan mana informasi yang valid dan mana yang tidak.

"Untuk mengembalikan kondisi bumi yang layak disinggahi, tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, dan pemerhati lingkungan saja.

“Tetapi, kita sebagai makhluk sosial sebaiknya mulai berkontribusi untuk memulai pola hidup sehat, ramah lingkungan dan menyebarkan edukasi kebaikan melalui media sosial," tutur Erwin dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.

Baca Juga: Babak Baru Kasus HRS, Satgas Covid-19 Minta Warga Kerumunan Megamendung-Petamburan Jalani Tes

Perkembangan teknologi diakui Erwin menghadirkan tantangan bagi masyarakat tak terkecuali generasi muda. Di era sekarang terdapat 3 generasi yaitu Y, Z, dan A. Masing-masing memiliki karakteristik serta gaya komunikasi yang berbeda.

“Kami mengajak pada semua lapisan generasi Y, Z dan A untuk bersama-sama hadapi tantangan ini dengan rasa saling memiliki dan menguatkan. Kami sadar bahwa setiap lapisan generasi memiliki cara dan gaya komunikasi berbeda yang disebabkan oleh beragam faktor," tuturnya.

Institusi yang didirikan Erwin (dan Becky Tumewu) mengajak semua generasi untuk bersama memanfaatkan media sosial ke ranah edukasi.

Baca Juga: JK Sebut Isu HRS 'Naik' karena Kosong Kepemimpinan, Yunarto: Parah, Anak Didiknya Sendiri Disindir

Setali tiga uang, TikTok mendorong agar pencipta kontennya berperan secara positif dalam meningkatkan kesadaran terkait lingkungan hidup.

Kedua pihak mengajak semua orang untuk mengikuti TikTok hastag challenge serta lomba esai TALKINC tentang Local Hero.

Local Hero menceritakan tentang seseorang yang berperan dalam menghasilkan dampak positif bagi lingkungan sekitar.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah