Banyak yang Panik AI Gantikan Banyak Pekerjaan Lulusan TI di Banyak Negara, Sejumlah Ahli Sampaikan Hal Ini

- 6 April 2024, 23:39 WIB
Ilustrasi alat AI.
Ilustrasi alat AI. /Freepik

IndramayuHits.com – Sejak hadirnya alat AI seperti Copilot dan ChatGPT, industri teknologi industri atau TI berada dalam sedikit kepanikan.

Industri sedang mengalami perubahan yang signifikan, dan khususnya sektor TI yang merasakan dampak signifikan dari AI, sehingga memicu kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap lapangan kerja dan permintaan tenaga kerja.

Selain itu, ada peringatan dari tokoh-tokoh seperti CEO Nvidia Jensen Huang, yang meningkatkan kekhawatiran tentang potensi AI menggantikan pembuat kode di masa depan.

Baru-baru ini, mantan CEO HCL Vineet Nayar memperingatkan bahwa AI dapat mengakibatkan perusahaan IT membutuhkan 70 persen lebih sedikit karyawan.

Pernyataan seperti ini telah menjadi viral dan hanya menambah kegelisahan orang-orang di sektor TI dan mereka yang ingin menjadi bagian darinya.

Namun, baru-baru ini kami berbicara dengan salah satu direktur perguruan tinggi TI terkemuka di dunia yang mengatakan tidak perlu panik.

Ketika orang berbicara tentang AI, mereka berpikir tentang mesin, dan bagaimana hal itu akan menghilangkan lapangan kerja.

Tapi itu hanya satu bagian saja. Masyarakat belum banyak bicara tentang lapangan kerja yang akan tercipta berkat AI.

“Kita perlu mengembangkan alat AI, aplikasi AI, layanan berbasis AI, dan sistem pendukung AI. Semua ini akan dikembangkan oleh manusia. Artinya, banyak lapangan kerja baru juga akan bermunculan,” ujar Profesor Debabrata Das, Direktur IIIT India.

Das memberi contoh menelepon pusat layanan pelanggan beberapa tahun yang lalu, yang biasanya berarti menghabiskan waktu berjam-jam di telepon, menjelaskan masalah Anda, dan kemudian dipindahkan ke departemen yang berbeda.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: indiatoday


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x