Gunakan Dana APBN Senilai Rp800 Miliar, Berikut Fakta Pembangunan Jembatan Teluk Kendari

- 25 Oktober 2020, 07:05 WIB
Jembatan Teluk Kendari
Jembatan Teluk Kendari /BPMI Setpres

PR INDRAMAYU - Beberapa fakta mengenai pembangunan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer (km) yang menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Pulau Bungkutoko dan wilayah Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kehadiran jembatan yang telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo kemarin, diyakini dapat mendongkrak produktivitas dan daya saing daerah tersebut.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI, kegiatan operasional jembatan itu sendiri akan dilakukan mulai minggu depan, karena harus mematangkan persiapan pembukaan yang diikuti dengan sosialisasi keselamatan berkendara di atas jembatan kepada masyarakat.

Baca Juga: Ada 12 Aturan Baru di TPS Terkait Pandemi Covid-19, Salah Satunya Soal Tinta, Begini Penjelasannya

Selain itu, ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.

Kemudian, nantinya waktu tempuh untuk menyeberangi Teluk Kendari dengan kapal feri sepanjang 20 meter membutuhkan waktu 30 menit sampai 40 menit.

Berikut beberapa fakta mengenai Jembatan Teluk Kendari yang telah diresmikan oleh presiden, diantaranya: 

Baca Juga: Mampu Dua Kali Finis Runner-up, Alex Marquez Mengaku Sudah Jinakkan Motor Honda

  • Panjang jembatan 

Konstruksi Jembatan Teluk Kendari dirancang sepanjang 1,34 kilometer. Terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter).

  • Teknologi konstruksi 

Teknologi yang digunakan pada pembangunan jembatan ini adalah cable stayed dengan kabelnya diimpor dari Austria. Jembatan Teluk Kendari memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar. Progres konstruksi seluruhnya telah mencapai 100 persen. 

  • Besaran anggaran 

Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari. Pembangunan jembatan ini dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN senilai Rp800 miliar melalui skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC) 2015-2020. 

Baca Juga: Sering Disepelekan, Intip 5 Tips Perawatan Layar Handphone yang Perlu Anda Ketahui

  • Manfaat strategis 

Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port (Bangkutoko), dan kawasan permukiman baru. 

  • Mendukung kelancaran mobilitas manusia, barang, dan jasa 

Kehadiran jembatan ini diperlukan agar konektivitas antar wilayah semakin lancar untuk mendukung  mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. 

Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Promosikan Budaya dan Kuliner Sumatra Utara, KBRI Canberra-DWP Gelar ICC 2020

Pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter). 

(Mahesa Nur Syafei/Kementerian PUPR) Pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan Bangkutoko (Kendari New Port) seluas 66 hektar. 

Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari pelabuhan lama di kawasan Kota Lama. Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dengan adanya rencana pembangunan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar. 

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, PON 2024 Bakal Digelar di 2 Provinsi, Sponsor Lebih Mudah Digaet?

Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar-moda (20 hektar), terminal multipurpose (32 hektar), terminal penumpang (23 hektar), dan tracking mangrove (24 hektar). 

  • Meningkatkan konektivitas jalan nasional dan lingkar luar 

Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Kendari.

Berdasarkan road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar sekitar 40 kilometer yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe. 

Baca Juga: Sertifikasi Halal Indonesia Belum Diakui Dunia, Kadin: Jangan Sampai Kalah Saing dengan Malaysia

  • Travel time hanya 3-5 menit 

Ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.

Ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk. 

Jarak semakin dekat dengan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 3-5 menit.

Baca Juga: Dolar AS Merosot di Ambang Ketidakpastian Akibat Pemilu dan Stimulus Covid-19 Amerika Serikat

Selama ini, masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal ferry atau memutari teluk sejauh 20 Km dengan waktu tempuh 30-35 menit. 

  • Dikerjakan oleh kontraktor BUMN 

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh konsorsium kontraktor BUMN PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x