Baca Juga: Yura Yunita Ajak Penggemar Merefleksikan Diri Lewat Lagu Tenang, Begini Liriknya
Padahal dua kasus terakhir telah menunjukkan bukti bahwa jaringan teroris itu benar adanya bukan teori konspirasi semata.
“Tindakan polisional yang terukur dan akuntabel, untuk melumpuhkan teroris dan jaringannya dibenarkan, atau permissible dalam perspektif hukum dan hak asasi manusia,” ujar Hendardi.
Saat ini justru banyak penyesatan opini yang bertujuan untuk mendelegitimasi tindakan koersif dari negara dalam menangani aksi terorisme.
Baca Juga: RESEP Samosa, Camilan Berbentuk Segitiga yang Populer di Asia Tengah
“Terorisme merupakan musuh bersama, oleh karena itu, mobilisasi sumber daya dan dukungan bersama jelas dibutuhkan,” tuturnya.
Terakhir penting juga keterlibatan masyarakat dalam mencegah penyebaran paham radikalisme ini salah satunya adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi baik itu media sosial ataupun internet.***