Ketua SETARA Jelaskan Tindakan Terukur dan Akuntabel Terhadap Teroris yang Dibenarkan

- 2 April 2021, 15:00 WIB
Hendardi selaku Ketua SETARA Institute mengeluarkan komentar pers pada 1 April 2021 terkait terorisme.
Hendardi selaku Ketua SETARA Institute mengeluarkan komentar pers pada 1 April 2021 terkait terorisme. /tribratanews.polri.go.id/

“Penindakan Terukur dan Akuntabel terhadap Teroris Dibenarkan,” ujar Hendardi dalam komentar Persnya pada 1 April 2021.

Hendardi pun menjelaskan saat ini lone wolf merupakan strategi mutakhir di kalangan kelompok dan jaringan teroris. Dengan adanya strategi itu siapapun bisa menjadi aktor teroris.

Baca Juga: 7 Hal yang Akan Ditanyakan HRD ketika Wawancara Kerja, Dilengkapi dengan Contoh Jawabannya

“Dua peristiwa teror terakhir di Makassar dan di Jakarta menunjukkan bahwa kelompok pengusung ideologi teror masih eksis di Indonesia,” tutur Hendardi.

Menurutnya, salah satu yang paling eksis adalah Jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) adalah jaringan teroris yang paling menonjol dalam menggunakan metode lone wolf.

Hendardi menjelaskan bahwa JAD menggunakan perkembangan teknologi untuk menyebarkan paham-paham radikalisme di ruang publik dengan menyasar golongan orang-orang tertentu yang bisa mereka pengaruhi.

Baca Juga: Jelang Laga Kontra Persiraja, Robert Alberts Ungkap Kondisi Terbaru Bayu Muhammad Fikri

Mereka mengupayakan cara-cara untuk membuat orang-orang tersebut menjadi intoleran aktif, radikal, lalu jihadis dan melakukan amaliyah teror.

Eksistensi dari kelompok JAD ini muncul karena kurangnya kepekaan dan lemahnya keterlibatan masyarakat menyikapi isu-isu seperti ini.

Hendardi juga menyampaikan di sisi lain justru banyak berkembangan upaya-upaya mendelegitimasi tindakan polisional atau institusi keamanan dalam menangani terorisme.

Halaman:

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Tribrata News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah