Wacana Pemerintah akan Impor Garam, Mardani Ali Sera: Kebijakan Terus Berulang

- 16 Maret 2021, 17:16 WIB
Mardani Ali Sera memberikan pernyataan di twitter terkait wacana Indonesia yang akan impor garam.
Mardani Ali Sera memberikan pernyataan di twitter terkait wacana Indonesia yang akan impor garam. /Instagram @mardanialisera

PR INDRAMAYU - Politisi Partai Keadilan Sejahtara Mardani Ali menyoroti wacana pemerintah untuk kembali melakukan impor garam, Selasa, 16 Maret 2021.

Dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan yang digelar 4 Maret 2021 silam, Presiden RI Joko Widodo mengobarkan semangat jajarannya untuk anti terhadap produk asing.

"Produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan, Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Bukan hanya cinta tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri," ujar Jokowi dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Prediksi Madrid Vs Atlanta di Liga Champions SCTV Malam Ini, Skuad Zinedine Zidane Perlu Waspada

"Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk Indonesia," ucap Jokowi.

Terkait wacana impor garam, Mardani Ali Sera dengan tegas mengatakan pemerintah seperti tidak belajar dari pengalaman impor garam di tahun-tahun sebelumnya.

"Kebijakan yang terus berulang, seperti tidak pernah belajar dari pengalaman sebelumnya," Mardani.

Baca Juga: Tetapkan UU Larangan Investasi Uang Crypto. India Jadi Negara Pertama yang Mengkriminalisasi Investor

Menurutnya, masalah impor garam yang berlarut-larut saat ini dapat diselesaikan dengan cepat.

Caranya dengan memprediksi kebutuhan konsumsi. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap garam.

"Angka kebutuhan tiap tahun mesti sudah diprediksi tonasenya, agar ada target pengurangan impor dari tahun ke tahun," tulisnya.

Baca Juga: UTBK SBMPTN 2021 Telah Dibuka, Simak Syarat, Portofolio, dan Jadwal Lengkapnya

"Kemudian diiringi dengan target kebijakan produksi dalam negeri," tulisnya kembali.

Harapannya, dengan upaya seperti itu Indonesia mempu meraih predikat sebagai negara penghasil garam secara independen.

"Dalam beberapa tahun ke depan, Swasembada garam bisa tercapai," tulisnya.

Baca Juga: Ingin Ikuti Jejak Rizky Febian, Rizwan Fadilah Anak Ketiga Sule Justru Mengaku Malu Jadi Penyanyi

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com, Badan Pusat Statistik membeberkan data sebaran impor garam Indonesia yang update 16 April 2020 silam.

Untuk tahun 2019, negara terbesar dalam urusan impor garam datang dari Australia dengan jumlah 1.869.684,2 ton.

Disusul India dengan angka 719.550,4 ton, kemudian Selandia Baru dengan jumlah 4.052 dan terakhir datang dari Tiongkok dengan angka 568 ton. ***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Twitter @MardaniAliSera Sekretariat Daerah Buleleng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x