Tercatat Ada Dua Masalah Utama pada Pengembangan Industri Garam, Jokowi: dari Dulu Begitu Terus

- 5 Oktober 2020, 15:20 WIB
ilustrasi petani garam sedang memanen: Jokowi terima laporan ada dua masalah utama pada pengembangan industri garam, dan dia menyatakan untuk impor garam. /Antara
ilustrasi petani garam sedang memanen: Jokowi terima laporan ada dua masalah utama pada pengembangan industri garam, dan dia menyatakan untuk impor garam. /Antara /

PR INDRAMAYU - Menurut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), setidaknya ada dua hal yang menjadi permasalahan utama terkait Pengembangan industri garam.

Permsalahan tersebut yakni rendahnya produksi dan kualitas di industri garam, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui Antara.

"Dari laporan yang saya terima, dua permasalahan utama yang kita hadapi dalam penyerapan garam rakyat, pertama rendahnya kualitas garam rakyat sehingga tidak memenuhi standar kebutuhan industri," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference dengan topik percepatan penyerapan garam rakyat dari Istana Merdeka Jakarta pada Senin, 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Menteri Perhubungan RI Mendorong Perguruan Tinggi Kembangkan Kendaraan Otonom

Jokowi juga menegaskan harus segera mencari jalan keluarnya, terlebih ketika semua sudah mengetahui titik permasalahannya namun tidak pernah dicarikan jalan keluarnya.

Berdasarkan data Kepala Negara sampai 22 September 2020, masih ada sebanyak 738 ribu ton garam rakyat yang tidak terserap oleh industri nasional.

"Ini agar dipikirkan solusinya, sehingga rakyat garamnya bisa terbeli," ujarnya.

Baca Juga: Nilai Rupiah Menguat 0,15 Persen Seiring dengan Kondisi Donald Trump yang Membaik

Permasalahan industri garam yang kedua, Presiden mengatakan, yakni masih rendahnya produksi garam nasional.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x