Bersihkan Puing Halte TransJakarta Sisa Aksi Demo UU Ciptaker, Kelurahan Karet Kerahkan 40 PPSU

9 Oktober 2020, 15:42 WIB
Puing-puing Halte TransJakarta yang dibakar massasaat aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja.* /transJakarta/

PR INDRAMAYU - Kelurahan Karet, Jakarta Selatan, mengerahkan sebanyak 40 petugas Penanganan Sarana Prasarana Umum (PPSU) untuk membersihkan puing-puing di Halte TransJakarta Karet-Sudirman, dan Stasiun MRT Setiabudi Astra yang rusak akibat aksi demo massa yang menolak UU Cipta Kerja.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara, Lurah Karet Kiki Muhammad Akbar mengatakan petugas PPSU ini telah bekerja membersihkan sisa-sisa kerusuhan sejak dini hari hingga pagi hari, Jumat 9 Oktober 2020.

Kiki menuturkan, pada malam hari petugas PPSU Karet fokus untuk membersihkan area luar fasilitas umum yang telah dirusak agar memastikan bahwa area jalan sudah bersih di pagi harinya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenag Tetap Gelar MPSN Ketiga

"Kita lakukan pembersihan tadi dari pukul 00.00 sampai dengan 02.00 WIB dengan 20 personel, lalu dilanjut lagi pukul 05.00 pagi sampai jam 06.00 juga dengan 20 personel," kata Kiki.

Pagi hari dilanjutkan pembersihan untuk area dalam halte serta stasiun hingga kondisinya bersih kembali.

"Tadi malam kita fokus bersihkan di bagian luar saja, karena bagian dalam penuh asap, jadi menyulitkan petugas," ujar Kiki.

Baca Juga: Layanan Streaming Gratis Apple Diperpanjang, Bebas Biaya Rp73.500 per Bulan

Menurutnya, fasilitas umum di wilayahnya yang dirusak oleh massa, yaitu Halte TransJakarta di Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra depan Chase Plaza.

Kerusakan yang dialami kedua fasilitas umum tersebut cukup parah. Massa merusak kaca-kaca di Stasiun MRT serta tiang parkir sepeda termasuk tiga sepeda sewa.

Kerusakan cukup parah itu terjadi di Halte TransJakarta Karet-Sudirman. Perusuh yang merusak kaca bangunan halte beserta peralatan elektronik yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Naik Lagi! Harga Emas Hari Ini Jumat 9 Oktober 2020, Antam Rp1.007.000 per Gram 

"Ada dua sepeda sewa dirusak, satu sepeda dibakar," ucapnya.

Kerusakan itu cukup parah terjadi di Halte TransJakarta Karet-Sudirman. Perusuh merusak kaca bangunan halte beserta dengan peralatan elektronik yang berada di dalamnya.

Selain itu, massa perusuh juga merusak pot-pot tanaman serta melakukan pembakaran di fasilitas umum tersebut.

Baca Juga: Sejumlah Pelajar Terjaring saat Demo UU Ciptaker, Polda Banten: Mereka Sendiri Ga Tahu Tujuannya Apa

"Satu toren air dibakar massa," ujar Kiki.

Petugasnya juga membersihkan sisa-sisa kericuhan di kedua titik tersebut, mengangkat sisa batu-batu yang telah dilempari perusuh, ambu sisa pembakaran, puing-puing kaca dan alumunium.

Sampah-sampah sisa kerusuhan diangkut menggunakan satu unit mobil truk yang bermuatan empat meter kubik.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Diharap Dapat Dukung Pemulihan UMKM, Komisi XI DPR: Sebagai Stimulus Jangka Panjang

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak MRT dan TransJakarta, katanya mereka tetap beroperasi melayani, hanya saja haltenya belum dioperasikan dulu," ujarnya.

Hingga saat ini kondisi dan situasi di kawasan Halte Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra telah normal kembali.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyiapkan anggaran sekitar Rp25 miliar untuk memperbaiki fasilitas milik Pemprov DKI Jakarta yang dirusak massa untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Masih menjadi perdebatan, Ini Perbedaan Aturan Upah Pekerja dalam UU Ciptaker dengan UUK

Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak TransJakarta sebanyak 18 halte yang menjadi sasaran amuk massa. Delapan di antaranya dibakar dan 10 lainnya mengalami kerusakan parah.***

Editor: Alanna Arumsari Rachmadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler