Peduli Sungai Citarum, Unpad Bentuk Basis Riset CCR, Singgung Forum Akademisi Citarum

10 Desember 2020, 17:32 WIB
Potret Sungai Citarum terkini 2020. /Dok. Dinas LH Kabupaten Bandung/

PR INDRAMAYU – Sungai Citarum yang panjangnya 270 km termasuk dalam daftar sungai terkotor di dunia oleh World Bank pada 2018 lalu.

Sungai yang menjadi denyut nadi banyak masyarakat Jawa Barat (Jabar) ini mengalami pencemaran berat dengan tingkat sedimentasi tinggi.

Salah satu kampus di Jabar yakni Universitas Padjadjaran (Unpad) berkontribusi secara konsisten dalam menangani permasalahan sungai tersebut termasuk membentuk Pusat Riset Citarum atau Citarum Center of Research (CCR).

Baca Juga: Sering Menjerat Pejabat, Berikut Penjelasan Tindak Pidana Korupsi dari Pasal hingga Sanksinya

Basis riset tersebut dibentuk untuk memenuhi kebutuhan perspektif akademisi terkait Citarum. Riset di sana pun menjadi multidisiplin

Hal ini disampaikan Ketua CCR Unpad, Dr. Cipta Endyana, M.T., saat ditemui di ruang CCR Unpad pada beberapa waktu lalu.

“Karena Citarum itu harus dilihat dari berbagai perspektif, tidak bisa parsial, sehingga banyak bidang ilmu yang terkait. Hal itulah yang menjadi ciri khas tujuan dari berdirinya CCR,” ujar Cipta Endyana.

Baca Juga: Setelah Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka, Polda Metro Jaya Kini Siap Tangkap Rizieq Shihab

Unpad memang telah melakukan riset di Citarum sejak awal berdiri, namun pusat riset CCR baru hadir pada 2019-2020. Sejak didirikan, CCR Unpad telah menghasilkan lebih dari 10 publikasi ilmiah terkait Citarum.

Menurut Cipta, masalah di Citarum cukup kompleks menyangkut kerusakan alam dan juga masalah sosial.

Di antara isu sosialnya adalah kurangnya kesadaran untuk tertib membuang sampah, dan digunakannya sungai tersebut sebagai urat nadi kehidupan.

Baca Juga: Sutradara 'Tilik' Berbagi Kiat Membuat Film Pendek, Singgung Teknologi dan Layanan Digital

Sungai itu sudah dicemari limbah dari hulu ke hilir karena banyak industri yang tumbuh di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang minim area konservasi.

CCR Unpad turut bekerja sama dengan banyak pihak termasuk perguruan tinggi luar negeri seperti Monash University, Australia, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.

“Kita buka selebar-lebarnya riset apa saja, tidak ada batasan. Kita dorong teman-teman di perguruan tinggi untuk meriset, hasil risetnya kita open ke publik,” tutur Cipta dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi Unpad, unpad.ac.id.

Baca Juga: Hari HAM Internasional, Ketua KPK: Korupsi Adalah Masalah Utama Penegakan HAM di Indonesia

CCR Unpad pun menginisiasi Forum Akademisi Citarum (Fact)s untuk mewadahi berbagai riset dan pengabdian akademisi terkait Citarum.

Akan ada pembentukan koordinator wilayah riset yang memungkinkan setiap perguruan tinggi untuk mengoordinasi riset sesuai wilayah.

Meskipun begitu, Cipta menegaskan bahwa setiap perguruan tinggi tetap bisa mengadakan riset di luar wilayahnya dengan tetap berkoordinasi dengan korwilnya.

Menurut Cipta, hasil riset terbagi dua jenis yaitu artikel ilmiah dan artikel populer. Jenis pertama diperuntukkan bagi publikasi di jurnal, adapun jenis kedua ditujukan untuk pemerintah, komunitas, maupun pelaku industri di Citarum.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Unpad.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler