Berantas Hoaks dan Konten Misinformasi, Tak Tanggung-tanggung Google Hibahkan Rp11,7 Miliar

- 28 Oktober 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi- Google. /Pixabay/Simon
Ilustrasi- Google. /Pixabay/Simon /

PR INDRAMAYU – Sekira 800.000 dolar AS atau Rp11,7 miliar digelontorkan Google melalui lembaga filantropis Google.org untuk mendukung beragam program literasi media dan juga pelatihan digital dalam upaya memberantas hoaks dan misinformasi masyarakat Indonesia.

Hibah tersebut, dieksekusi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan lembaga nirlaba MAARIF Institute, bersama agensi perubahan sosial Love Frenkie, lewat program Tular Nalar.

"Tahun ini dengan bangga kami mengumumkan hibah keempat MAFINDO dan MAARIF Institute sebesar 800.000 USD,” kata Head of Public Affairs Southeast Asia Google APAC, Ryan Rahardjo, dalam diskusi virtual seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA Jabar pada Senin, 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Raheem Sterling Dirikan Yayasan Bantu Kaum Muda Inggris yang Kurang Beruntung, Alasannya Terpuji

“Untuk memberikan solusi dan membantu lebih dari 26.700 dosen dan guru serta mahasiswa untuk memiliki ketahanan terhadap misinformasi dan disinformasi melalui edukasi literasi media dan digital," tambah Ryan.

Ryan juga mengatakan, untuk memerangi kesalahan informasi, ujaran kebencian, intoleransi, informasi yang direkayasa dan hoaks terus menjadi tantangan penting untuk ditangani.

Hal tersebut, karena mendekati pemilihan kepala daerah atau Pilkada yang akan diselenggarakan secara serentak pada Desember 2020.

Baca Juga: Gerak Cepat Pengadaan Vaksin, Presiden Jokowi Sebut Kejar-kejaran untuk Mendapatkannya

Program Tular Nalar yang dibentuk oleh Google.org dan juga dieksekusi oleh MAARIF Institute, MAFINDO, dan Love Frenkie.

Ryan menjelaskan, berfokus kepada materi pembelajaran untuk mengasah cara berpikir secara kritis.

"Ini juga dibentuk untuk para dosen, guru dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi di lingkungan pembelajaran," ujar Ryan.

Baca Juga: Ketahui Deretan 10 Hewan yang Dilindungi di Indonesia, dari Anoa sampai Komodo

Google juga membentuk sebuah situs Tular Nalar, lanjut Ryan, yang akan bisa diakses pada Januari 2021 mendatang, terutama untuk para masyarakat yang tidak dapat berpartisipasi dalam pelatihan virtual.

"Kami harap melalui program ini para pengajar mendapatkan materi ajar tambahan dan juga dukungan yang mereka butuhkan untuk terus menularkan hal hal positif kepada para pelajar di Indonesia," ujar Ryan.

"Dalam hal ini cara mengatasi misinformasi dan disinformasi agar seluruh pelajar dan masyarakat Indonesia pada umumnya dapat menjadi warga digital yang bertanggung jawab," tambahnya.

Baca Juga: Instagram Kampanyekan Kesehatan Mental di Indonesia, Menyasar Khusunya para Orang Tua

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, mengatakan memerangi kesalahan informasi, ujaran kebencian, intoleransi, informasi yang direkayasa dan juga hoaks terus menjadi tantangan penting untuk ditangani.

Terutama, ketika kita semakin mendekati masa pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan serentak pada Desember 2020.

Pemerintah Indonesia menyambut baik hibah keempat yang diberikan Google.org tersebut untuk mendukung berbagai informasi lokal.

Baca Juga: Resmi! Penetapan Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020 Jatuh Tanggal 28 dan 30 Oktober

Baik itu pemeriksa fakta, komunitas literasi digital dan lembaga sosial masyarakat yang memiliki visi yang sama, yaitu untuk memerangi misinformasi melalui program bernama Tular Nalar.

"Saya harap program ini akan memberikan solusi dan membantu para dosen, guru dan mahasiswa untuk memiliki ketahanan terhadap misinformasi dan disinformasi melalui program literasi media dan juga digital," katanya.

Program yang dikelola oleh MAARIF Institute, MAFINDO dan Love Frankie, akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, pimpinan pusat Muhammadiyah dan ASPIKOM.

"Dengan semakin cepat penyebaran informasi di era digital ini, marilah kita kerjasama untuk memberantas hoaks dengan menciptakan warga negara yang lebih kritis, dan berpengetahuan di Indonesia," ujar Menteri Muhadjir.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah