Ku teringat hati, yang bertabur mimpi
Ke mana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi, engkau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta
Baca Juga: Nasab Keilmuan Syekh Abdul Qadir Al Jailani hingga Menguasai Ilmu Tauhid, Fiqih hingga Tasawuf
Dalam lirik tersebut, tergambar sosok Tuhan yang sangat romantis dengan menyebut kita sebagai “cinta”.
Tuhan juga hadir sebagai sosok penyemangat yang menguatkan kita—khususnya yang menempuh jalan sunyi, yang memilih mengasingkan diri dari gemerlap dunia. Selanjutnya, Tuhan digambarkan sebagai sosok setia yang tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian.
Kekuatan hati, yang berpegang janji
Genggamlah tanganku cinta
Ku tak akan pergi, meninggalkanmu sendiri