Latihan pertama, kita jangan kalah dengan nafsu. Seperti contoh, ketika puasa, ibu-ibu pada siang hari berjalan ke pasar, ia melihat banyak jenis makanan.
Sebelum berbuka, pikirannya sudah bertumpuk menu makanan untuk berbuka. Tapi ketika sudah berbuka, itu semua akan kalah dengan hanya memakan nasi.
Demikianlah nafsu. Maka, kita harus pandai menipu nafsu. Biarpun sedikit yang penting istiqamah, insha Allah.
Latihan kedua, bulan Ramadan adalah waktu untuk panen amal. Maka, perbanyaklah membaca al-Quran, meramaikan mushala dengan tarawih serta mengikuti pengajian-pengajian di mushala-mushala para ulama, sesepuh, kiai dan ustadz yang mengajar di dalamnya.
Latihan ketiga, jagalah lingkungan masing-masing dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menyalakan petasan, sebab bisa mengganggu masyarakat lain.
Karena, terkadang manusia egonya tinggi, asal dirinya senang, tapi tidak melihat lingkungan. Maka, anak-anak harus kita jaga.
Baca Juga: Yang Mau Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri Buruan Daftar, UTBK-SBMPTN Sudah Dibuka!
Kalaupun ingin bermain petasan, jika diizinkan, maka harus disediakan tempat lain yang luas agar tidak membahayakan orang lain.
Latihan keempat, hal lain seperti warung-warung makan, boleh ditertibkan sedikit tapi jangan terlalu mencolok.