Network
INDRAMAYUHITS - Hijrah dalam aspek makna tentu nilai-nilainya tak terbatas ruang dan waktu. Hijrah bermakna perubahan ke arah lebih baik, transformasi positif, evaluasi dan hal baik lainnya harus terus dilakukan secara konkret.
Dari sisi sejarah, memang hijrah dalah peristiwa perpindahan menetap kaum muslimin di bawah pimpinan langsung Rasulullah.
Namun di balik itu memiliki makna yang dalam, mulai dari aspek moral, intelektual, ekonomi, dakwah, strategi, sistem kolektif, dan banyak lainnya.
Habib Luthfi bin Yahya pernah menyampaikan makna hijrah secara lebih mendalam yang nilai-nilainya bisa diterapkan di masa kini.
Dilansir Indramayu Hits dari laman resmi JATMAN yang diposting 6 November 2020 lalu, Habib Luthfi menegaskan bahwa Rasulullah hijrah bukan karena takut, bukan juga lantaran tuntutan perut, tapi karena wahyu.
Hijrahnya Rasulullah juga bukan karena perlakukan kafir Quraisy. Seandainya tidak ada perlakuan seperti itu, Kanjeng Nabi akan tetap hijrah.
Baca Juga: Ijazah Wiridan dan Doa dari Habib Luthfi agar Diperlancar Rezekinya oleh Allah, Yuk Amalkan!
Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) itu menjelaskan, yang menarik tempat hijrah yang dipilih bukan ke negara-negara di Semenanjung Arab, kultur yang sudah setapak lebih maju, tapi justru ke Yastrib.
Ada apa? Menurut Habib Luthfi, Yatsrib adalah kota tua yang pada 3.000 tahun sebelum masehi sudah ada.
