10 Nasihat Sunan Kalijaga Melalui Sosok Semar Dalam Pewayangan, Bisa Jadi Tuntunan Hidup

25 Mei 2022, 17:59 WIB
ilustrasi Wayang. /

INDRAMAYUHITS – Wayang merupakan warisan budaya leluhur bangsa Indonesia, ada yang mengatakan warisan Walisongo.

Salahsatu dari Walisongo yang identik dengan dakwah melalui seni pertunjukan adalah Kanjeng Sunan Kalijaga.

Wayang budaya asli Indonesia ini adalah sebuah seni pertunjukkan yang telah diakui menjadi Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga dan ditetapkan UNESCO pada 7 November 2003.

Baca Juga: Andai Syekh Dzatul Kahfi Tidak Meminta Nyai Rarasantang Pergi ke Mekkah, Tak Akan Ada Sunan Gunung Jati

Maka kita sebagai masyarakat Indonesia patut berbangga karena budaya asli Indonesia ini telah dinobatkan sebagai warisan budaya, dan kita harus selalu mencintai dan mau belajar tentang Wayang ini.

Wayang selain menjadi Tontonan dalam pertunjukannya ia pun menjadi sebuah tuntunan bagi semua yang menyaksikan.

Tak ayal, petuah-petuah dari para Tokah-tokohnya yang diperagakan oleh para dalang memiliki makna yang mendalam.

Baca Juga: Kisah Lahirnya Sunan Gunung Jati, Tempat, Nasab, hingga Nama Kecilnya Versi Purwaka Caruban Nagari

Salah satunya yaitu tokoh Semar. Semar adalah karakter wayang yang biasanya muncul di setiap pertunjukan wayang Jawa Tengah, Semar merupakan Punakawan yang lucu tetapi memiliki kebijaksanaan dan kekuatan gaib yang sakral.

Nama panggilan Semar antara lain: Ismoyo, Janggan Smarasonto, Ki Lurah Bodronoyo, Ki Lurah Nayantoko, Sukma Sejati, atau Sukma Ekoloyo.

Semar biasanya muncul bersama anak-anak asuhnya Punakawan yang bernama Gareng, Petruk dan Bagong.

Baca Juga: Burung-burung Pengganggu Syekh Abdul Qodir Jailani yang Bernasib Nahas dan Karomah Cinta Sang Waliyullah

Semar adalah Karya Asri seorang penyair Jawa lokal sosok Eyang Semar dan Punakawan pertama kali muncul di Ghatotkoco sroyo karya sastra Empu Panuluh selama Kerajaan Kediri dengan bentuk tubuh yang sangat unik

Semar adalah Simbol kehidupan yang sakral, Semar juga memiliki karakter nyegoro yang berarti memiliki hati seluas Samudera hanya ksatria yang bisa menjadi murid semangat

Dikutip dari Pikiran Rakyat, berikut 10 Nasihat Semar Bodronoyo tentang kehidupan yang menjadi tuntunan untuk kita aplikasikan:

Baca Juga: Digugat Warga atas Tuduhan Pengrusakan Tanaman, Kuasa Hukum 3 Kades di Indramayu Bakal Gugat Balik

1. Mbregegeg, ugeg-ugeg, hmel-hmel, sak dulito, langgeng (Diam, bergerak, makan, meski sedikit, abadi).

Jika diartikan lebih luas, kata-kata semar tersebut bermakna "Daripada berdiri diam (mbregegeg) lebih baik bergerak dan mencoba melarikan diri (ugeg-ugeg) dan mencari makanan (hmel-hmel) meskipun hasilnya sedikit (sak ndulito) tapi itu akan terasa abadi (Langgeng)

2. Urip iku urup (Hidup adalah nyala)

Kehidupan manusia harus dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan begitu, hidup akan lebih bermakna.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Besok 26 Mei 2022 : Pakai Warna Ini, Pendapatan Anda Akan Berlipat

3. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan terlalu sedih ketika mendapat bencana, jangan sedih pula ketika kehilangan)

Melalui kata ini, Semar menyampaikan pesan bahwa kita tidak boleh terlalu sedih ketika kita mengalami bencana juga tidak sedih ketika kita kehilangan sesuatu. Karena semua yang ada di dunia ini pada dasarnya akan kembali ke Yang Mahakuasa.

4. Sura Dira Jayaningrat, Leburing Dening Pangastuti (Orang yang jahat, bisa dikalahkan dengan hati yang baik)

Kata bijak ini Semar memiliki arti bahwa semua orang picik, keras hati, dan marah pada kita hanya bisa dikalahkan oleh hati yang bijak, sabar dan lembut.

Baca Juga: Prabu Siliwangi Kalahkan Ratusan Pendekar untuk Dapatkan Cinta Nyai Subang Larang, Nenek Sunan Gunung Jati

Seperti api, tidak bisa padam dengan api, tetapi kita membutuhkan air untuk memadamkannya Demikian juga kebiasaan buruk kita, kita harus mengatasi kebijaksanaan, kerendahan hati, dan kesabaran.

5. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Hangkara (Menjaga kedamaian dunia, memberantas kejahatan)

Manusia harus ikut serta memberikan keamanan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Selain itu juga harus membuang amarah, keserakahan, dan egoisme.

6. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sakti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha (Berani tanpa membawa gerombolan, menang tanpa merendahkan, sakti tanpa mengandalkan kekuatan saja, kaya tanpa harta).

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Paling Sukses Sebarkan Islam dengan Sufistik, Sunan Bonang Sempat Gagal Lalu Ikuti Jejaknya

Kata-kata semar ini bisa diartikan sebagai seseorang yang berani berjuang membela kebenaran tanpa membawa gerombolan, menang tanpa harus mempermalukan dan mempermalukan.

Selalu bersikap berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kekayaan, dan keturunan, serta kaya tanpa harus didasarkan pada hal-hal materi.

7. Aja Gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman. (Jangan mudah kagum, jangan mudah menyesal, jangan mudah dikejutkan oleh sesuatu dari dunia ini, dan jangan manja.)

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Besok 26 Mei 2022 : Pakai Warna Ini, Pendapatan Anda Akan Berlipat

8. Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman. (Jangan pernah terobsesi dengan posisi, materi, dan kepuasan duniawi)

9. Aja Keminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka. (Jangan pernah merasa paling pintar sehingga Anda tidak terjerumus. Jangan suka menipu sehingga Anda tidak terluka)

10. Aja milik barang kang melok, aja mangro mundak kendho. (Jangan mudah terpesona dengan kemewahan, menawan dan keindahan Jangan pernah ragu dalam hal apa pun, sehingga Anda tak mudah patah semangat). ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler