INDRAMAYUHITS – Tak sekadar kemampuan memimpin pemerintahan Kerajaan Cirebon, Sunan Gunung Jati juga dikenal memiliki ilmu agama yang dalam dan memasukkan unsur tarekat di dalamnya.
Bahkan, beliau memimpin Cirebon dan menjalankan misi dakwahnya dengan sukses berkat keluasan ilmu agama dan pengamalan akhlak-akhlak tasawuf.
Sejumlah peneliti menemukan banyak bukti tentang jalur tarekat Sunan Gunung Jati yang dikenal juga dengan nama Syekh Syarif Hidayatullah.
Salahsatunya adalah peneliti mancanegara yang focus pada sejarah-sejarah Indonesia, khususnya era awal Islam hingga saat ini, Martin Van Bruinessen.
Menurut Martin Van Bruinessen dalam Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat mengungkapkan bahwa dalam babad-babad tentang Syarif Hidayatullah diceritakan, sebelum ke tanah Jawa dan menetap di Cirebon, Syarif Hidayatullah telah mendalami akidah, syari’ah, bahkan tasawuf dengan tarekatnya.
Data Bruinessen menyebut, Syarif Hidayatullah merupakan penganut Tarekat Kubrawiyah, yaitu tarekat yang dihubungkan dengan nama Najamuddin al-Kubra, yang dalam Babad Cirebon selalu disebut-sebut.
Yang menarik dari penelitian Bruinessen, ternyata Syarif Hidayatullah pernah berguru kepada Ibnu Atha’illah al-Iskandari al-Syadzili atau Athaillah Assakandari selama dua puluh tahun di Madinah.
Syarif Hidayatullah juga sempat belajar sejumlah tarekat lain antara lain Tarekat Syattariyah, Istika’i, Qadiriyah, dan Naqsyabandiyah. Adapun beberapa ajaran gurunya melalui pesan yang dapat diidentifikasi.