Dewi menjelaskan, terdapat tiga lagkah yang dilakukan Kementerian untuk menjaga keberlanjutan UMKM.
Pertama, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan pada UMKM aktif by name by address dengan nominal Rp2,4 juta per UMKM kepada 12 juta UMKM di Indonesia.
Baca Juga: Intip Rekontruksi Bupati Rudy Gunawan Pasca Wilayah Garut Selatan Terkena Banjir Bandang
Kedua, pelatihan online untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM.
"Kemudian kegiatan yang dilakukan untuk mendukung koperasi dan UMKM melalui Deputi SDM memberikan pelatihan tata cara ekspor, berkoordinasi dengan ITPC, Kadin, dan AEKI ke negara-negara yang menjadi alternatif ekspor," kata Dewi.
Ketiga, menjalankan standardisasi dan sertifikasi produk pada UMKM yang bersangkutan agar produknya memiliki daya saing tinggi.
Baca Juga: Prabowo Bela Jokowi Soal Omnibus Law Hingga Singgung 'Hati' yang Selalu Pikirkan Bangsa Indonesia
Sebagai penolong perekonomian, Dewi menyarankan agar produktivitas kelapa sawit harus ditingkatkan dan harus dijaga kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan standar RSPO dan ISPO.
"Harus beradaptasi dengan New Normal, penerapan protokol kesehatan, digitalisasi perkebunan menjadi kunci untuk mengurangi kontak fisik,” katanya.***