"Sungguh tugas yang tidak mudah, penuh tantangan, dan risiko mengingat tidak sedikit yang masih memandang korupsi adalah hal biasa bahkan menganggapnya sebagai kultur masyarakat Indonesia karena terjadi sejak lama di setiap tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujarnya.
Terdapat risiko yang harus diterima KPK tersebut dalam menjalankan tugasnya seperti intimidasi, percobaan suap, hingga serangan fisik kepada pegawai maupun keluarganya.
Baca Juga: Mengejutkan! Bantu Terdampak Covid-19, Lamborghini Lady Gaga Jadi Hadiah dalam Kampanye Amal
"Jika segala bentuk risiko tersebut menjadi konsekuensi yang harus kami hadapi, Insya Allah segenap insan di KPK siap menerima dan ikhlas menjalaninya karena kami yakin tugas dan kewajiban ini adalah ibadah yang menjadi bekal di akhirat kelak," kata Firli.
Untuk merealisasikan perbaikan dalam penegakan HAM, menurut Firli, diperlukan pendirian teguh serta konsistensi. Salah satu caranya adalah dengan tidak berperilaku korupsi dalam kehidupan sehari-hari.***