Singgung Motif Bisnis Kandidat Pilkada 2020, Akademisi Ungkap Relasinya dengan Lingkungan Hidup

- 9 Desember 2020, 15:35 WIB
Ilustrasi Pilkada serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada serentak 2020. /Ilustrasi/Grafis PMJNEWS

PR INDRAMAYU – Pilkada Serentak 2020 diyakini tidak akan berpengaruh terhadap kebijakan maupun tata kelola lingkungan hidup di Indonesia.

Hal ini diungkap akademisi Universitas Diponegoro (Undip) yakni Laila Kholid Alfirdaus dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yaitu Ashari Cahyo Edi.

Riset pada 2019 silam mengungkap relasi antara pilkada dan isu lingkungan hidup yaitu kebakaran hutan.

Baca Juga: Ungkap Relasi Pilkada dan ‘Politik Bisnis’, Akademisi Undip dan UGM Singgung Minimnya Bantuan Negara

Menurut para peneliti, terdapat titik api yang ditunjukkan citra satelit dalam kurun 17 tahun di Sumatra dan Kalimantan pada 2001-2017 lalu.

“Mereka menemukan, pada 2004, 2009 dan 2014, tepat setahun sebelum pelaksanaan pilkada langsung (2005, 2010 dan 2015), jumlah titik api mencapai 20.000-30.000 titik.

“Jumlah titik api tertinggi terjadi tahun 2015, yaitu hampir 50.000 titik api,” tutur Laila dan Ashari dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari The Conversation.

Baca Juga: Bocorkan Curhatan Gisella Anastasia ke Publik, Feni Rose Sebut Gisel Menyesal Curhat ke Hotman Paris

Pada 2015 tersebut, Indonesia melaksanakan Pilkada Serentak di 8 provinsi, 170 kabupaten, dan 26 kota yang mayoritasnya berada di Pulau Kalimantan dan Sumatra.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x