Ungkap Relasi Pilkada dan ‘Politik Bisnis’, Akademisi Undip dan UGM Singgung Minimnya Bantuan Negara

- 9 Desember 2020, 14:09 WIB
Ilustrasi pilkada 2020
Ilustrasi pilkada 2020 /Pixabay/Tumisu

PR INDRAMAYU – Fenomena yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diungkap Laila Kholid Alfirdaus dan Ashari Cahyo Edi.

Laila adalah Ketua Prodi Magister Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Diponegoro (Undip).

Sedangkan Ashari ialah pengajar di Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Bocorkan Curhatan Gisella Anastasia ke Publik, Feni Rose Sebut Gisel Menyesal Curhat ke Hotman Paris

Mereka menyatakan Pilkada 2020 kali ini tidak menunjukkan adanya prospek perbaikan bagi lingkungan hidup di Indonesia.

“Pasalnya, hampir setengah (45%) dari keseluruhan pasangan calon (paslon), atau sekitar 640 pasangan, adalah pengusaha yang mayoritas berasal dari industri konstruksi dan tambang,” ujar Laila dan Ashari.

Menurut Laila dan Ashari, hanya 2 pasangan calon (paslon) yang menyatakan keberpihakannya secara terbuka terhadap lingkungan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Heran Kenapa LPI Harus Tembaki Polisi Padahal Saat Itu Hendak Pergi ke Pengajian

Keduanya adalah Alfedri dan Husni Merza yang merupakan paslon bupati dan wakil bupati Siak, Provinsi Riau, dan Berry Nahdian Forqan dan Pahrijani yakni paslon bupati dan wakil bupati Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x