Analis Kebijakan Kemenag: 5 Strategi Perkuat Lembaga Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

2 Maret 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi. Analis Kebijakan Kemenag Dr. Suwendi, M.Ag bicara soal revolusi industri 4.0 /Pixabay/liviawong

PR INDRAMAYU – Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Agama (Kemenag) RI, Dr. Suwendi, M.Ag., mengungkap 5 strategi menguatkan lembaga pendidikan di era revolusi industri 4.0.

Menurut Analis Kebijakan Kemenag Dr. Suwendi, M.Ag., terdapat 5 strategi yang bisa diterapkan untuk memperkuat lembaga pendidikan di era revolusi industri 4.0.

Analis Kebijakan Kemenag Dr. Suwendi, M.Ag. menyampaikan 5 strategi memperkuat lembga pendidikan di era revolusi industri 4.0 dalam sebuah webinar yang digelar Forum Indramayu Studi (FIS) beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 10 Manfaat Nyata Daun Mint, Bantu Turunkan Berat Badan hingga Kurangi Stres

Webinar yang diselenggarakan komunitas pemuda di Indramayu tersebut bertajuk “Globalisasi dan Pendidikan Kebangsaan”.

Dalam webinar tersebut, Suwendi membawakan materi “Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Pendidikan Kebangsaan melalui Moderasi Beragama”.

Suwendi menyatakan terdapat tantangan bagi generasi milenial dalam menghadapi globalisasi dan revolusi industri 4.0.

Baca Juga: Simak Tips Intermittent Fasting, Metode Puasa untuk Orang yang Ingin Diet Menurunkan Berat Badan

Di antara tantangan sosial di era industri 4.0 menurut Suwendi adalah banyaknya data di sekeliling kita dan terdegradasinya nilai dan rasa sosial kemanusiaan kita.

Selain itu tantangan lainnya adalah hilangnya profesionalisme, buramnya sumber kebenaran, menurunnya nilai dan keimanan, serta adanya kecenderungan pola pikir instan dan hitam-putih.

“Terlebih banyak pengaruh yang dirasakan oleh kecanggihan teknologi, informasi, dan komunikasi,” ujarnya sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com.

Baca Juga: Penelitian Menunjukkan Pria Lebih Mudah Terpapar Virus Corona, Berikut Penjelasannya

Menurut Suwendi, tidak sedikit generasi milenial di era saat ini yang terpapar paham keagamaan yang radikal.

Paham keagamaan radikal tersebut diyakini Suwendi lebih banyak bersumber dari informasi di media sosial.

“Oleh karena itu sangat penting menggunakan pendekatan moderasi beragama agar tidak terjerumus kepada pandangan dan aksi radikal,” ujarnya.

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Yuk Kenali Penyebab Terjadinya Nyeri Otot

Sementara itu terkait isu kebangsaan di era kekinian, terdapat pengaruh cukup besar terhadapnya yang bersumber dari semakin kompleksnya zaman.

“Di sini perlu adanya kesadaran kebangsaan bagi generasi milenial untuk menyikapi tantangan yang dibawa oleh arus globalisasi,” tuturnya.

5 Strategi Memperkuat Lembaga Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

Di antara strategi memperkuat lembaga pendidikan di era revolusi industri 4.0 menurut Suwendi adalah pertama, membangun tradisi nalar kritis, dan kedua, menjadikan agama sebagai perekat dalam kohesi sosial.

Baca Juga: Untung Hingga Rp75 Juta, Polres Metro Jakbar Berhasil Tangkap 2 Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Artis GL

Strategi ketiga, lembaga pendidikan bisa berperan sebagai instrumen untuk menginternalisasi ideologi Pancasila ke dalam peserta didik atau semua pihak yang berperan dalam dunia pendidikan.

Adapun strategi keempat adalah memperkuat 3 tumpu pendidikan yakni satuan pendidikan, masyarakat, dan keluarga, serta strategi kelima ialah optimalisasi teknologi informasi.***

Editor: Irwan Suherman

Tags

Terkini

Terpopuler