Indramayu Institute Gelar Diskusi Kandidat Bupati Indramayu Sesi 2

- 10 Oktober 2020, 12:30 WIB
Pamflet Diskusi Kandidat Bupati-Wakil Bupati Indramayu Sesi 2.*/
Pamflet Diskusi Kandidat Bupati-Wakil Bupati Indramayu Sesi 2.*/ /Dokumentasi Indramayu Institute

PR INDRAMAYU – Indramayu Institute adalah perkumpulan beranggotakan wong Dermayu (orang Indramayu) yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan dan kemajuan Kabupaten Indramayu.

Orang Indramayu yang menjadi anggota paguyuban ini berdomisili tidak hanya di Indramayu, tapi juga di luar Indramayu bahkan ada yang di luar negeri sekalipun.

Anggotanya pun tidak terbatas pada mereka yang asli kelahiran Indramayu. Perkumpulan ini terbuka untuk pendatang atau orang yang pernah tinggal di Indramayu.

Baca Juga: Baleg DPR: UU Cipta Kerja Bukanlah soal Tenaga Kerja Semata, tapi Petani hingga Masyarakat Adat

Anggota Indramayu Institute datang dari beragam latar belakang. Mereka ada yang di kesehariannya berprofesi sebagai akademisi, pengusaha, budayawan, dan pelajar atau mahasiswa.

Selain itu, ada pula di antara mereka yang merupakan pegawai pemerintah atau Aparatur Sipil Negara (ASN), wartawan, politisi, Tenaga Kerja Indonesia/Wanita (TKI/TKW), pensiunan, ibu rumah tangga, dan lain-lain.

Kegiatan yang diadakan Indramayu Institute adalah bakti sosial (baksos), riset, seminar, pelatihan, pemberian beasiswa, penerbitan buku, dan lain-lain.

Baca Juga: Ditetapkan oleh Kemendikbud, Tradisi Khas Buleleng Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Sebagai wujud nyata kepedulian Indramayu Institute, momentum Pilkada Serentak 2020 di Indramayu dimanfaatkan sebagai media berbakti kepada daerah. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan langkah Indramayu Institute untuk mengadakan kegiatan tersebut.

Salah satu seminar yang diadakan Indramayu Institute adalah Diskusi Teknokratik (Virtual) Kandidat Bupati-Wakil Bupati Indramayu. Hari ini, 10 Oktober 2020, adalah sesi kedua dari rangkaian 3 sesi diskusi yang direncanakan Indramayu Institute. Adapun sesi 1 telah dilaksanakan pada 3 Oktober 2020 lalu.

Beberapa lembaga seperti Dewan Kesenian Indramayu (DKI), Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Indramayu (Kapmi) Yogyakarta, dan Persatuan Mahasiswa Indramayu (Permai Ayu) DKI Jakarta turut mendukung penyelenggaraan diskusi ini.

Baca Juga: Esports: Liga Mahasiswa Gelar Turnamen pada November Mendatang

Lembaga lainnya adalah Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Purnama Niaga Indramayu, Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) dan media online Metro Dua.

Karena terkendala pandemi Covid-19, media yang digunakan pada diskusi kali ini adalah aplikasi Zoom Meeting. Selain itu jika tidak bisa mengikuti via aplikasi tersebut, peserta diskusi bisa menyaksikannya melalui kanal YouTube Indramayu Institute.

Diksusi teknokratik ini mengundang 4 pasangan calon Bupati-Wakil Indramayu. Mereka adalah:

Baca Juga: 7 Manfaat Yoghurt untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Osteoporosis

1. Muhammad Sholihin S.Sos.I dan dr. Hj. Ratnawati, MKKK.

2. Toto Sucartono dan Deis Handika

3. H. Daniel Mutaqien Syafiuddin, ST., dan H. Taufik Hidayat

4. Nina Agustina Da’i Bachtiar dan Lucky Hakim

Baca Juga: Doa-doa yang Dipanjatkan untuk Pasien Positif Virus Corona

Yang berperan sebagai moderator pada diskusi sesi 2 ini adalah Muhammad Hasbi Zaenal. Doktor tersebut menjabat sebagai Kepala Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional atau lebih dikenal dengan Puskas Baznas.

Pemilihan moderator ini menyesuaikan dengan tema pada diskusi kedua kali ini. Adapun temanya adalah Pembangunan Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat.

Terdapat 7 cakupan dari tema tersebut. Di antaranya adalah:

Baca Juga: Kampanye Olahraga Tanpa Batas di Hari Sumpah Pemuda ke-92, Kemenpora Gandeng Penyandang Disabilitas

1. Tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa

2. Peningkatan kualitas birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat

3. Pembangunan ekonomi dengan memanfaatkan nilai potensi dan keunggulan sumber daya daerah

Baca Juga: Orangtua Wajib Catat! 5 Hal Penting agar Anak TK Tidak Stres saat Belajar di Rumah

4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat disesuaikan dengan potensi lokal

5. Pengembangan wilayah berdasarkan zonasi dan nilai strategis kawasan

6. Pengembangan ketenagakerjaan dan pengurangan angka kemiskinan

Baca Juga: RSUD Kota Serang Belum Miliki Alat Tes PCR, Komisi IX DPR RI Minta Kemenkes Berikan TCM

7. Kemudahan dalam pelaksanaan bisnis dan investasi di daerah

“Sebagai pengantar, Indramayu adalah raksasa tidur. Potensinya besar. Kita punya garis pantai yang luar biasa, bonus demografi, sumber daya alam, lahan pertanian, semuanya lengkap. Tetapi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nya rendah,” ujar Muhammad Hasbi Zaenal yang bertindak sebagai moderator, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-indramayu.com dari kanal Youtube Indramayu Institute. 

Pemilihan tema berkaitan dengan kondisi perekonomian Indramayu yang masih di bawah normal. Hasbi Zaenal menuturkan bahwa angka kemiskinannya cukup tinggi. Sekitar 250.000 warga Indramayu memiliki penghasilan tidak sampai Rp400.000 dalam sebulan.

Baca Juga: Baleg DPR: UU Cipta Kerja Bukanlah soal Tenaga Kerja Semata, tapi Petani hingga Masyarakat Adat

Terkait panelis, terdapat 4 orang yang diundang untuk meramaikan diskusi sesi 2 ini. Salah satunya adalah Wahyudin Zarkasyi dari Universitas Padjadjaran (Unpad).

Wahyudin adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad di bidang Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Sektor Publik. Ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) pada 2014-2020.

Panelis lainnya adalah Sudarsono yang merupakan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia merupakan Kepala Plant Biotechnology Division di Fakultas Pertanian, IPB Kampus Darmaga.

Baca Juga: RSUD Kota Serang Belum Miliki Alat Tes PCR, Komisi IX DPR RI Minta Kemenkes Berikan TCM

Achmad Firdaus pun menjadi salah satu panelis. Pria kelahiran Indramayu ini adalah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah di Institut Agama Islam Tazkia, Bogor. Panelis terakhir adalah Hasan Hambali yang merupakan pengusaha sekaligus presiden direktur Hotel Salak Herritage, Bogor.***

Editor: Mitha Paradilla Rayadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah