Sehari Setelah Diplomat Ukraina Minta Tolong PBNU, Giliran Dubes Rusia Merapat ke Gus Yahya, Ini yang Dibahas

- 8 Maret 2022, 14:14 WIB
Setelah Dubes Ukraina, giliran Dubes Rusia merapat ke PBNU.
Setelah Dubes Ukraina, giliran Dubes Rusia merapat ke PBNU. /Tangkapan layar NU Online

INDRAMAYUHITS – Ibaratnya, belum juga kering lantai kantor PBNU diinjak Dubes Ukraina Vasyl Hamianin, giliran Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ludmila Vorobieva menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Hanya selang beberapa jam dari kedatangan Dubes Ukraina, tak mau kalah Dubes Rusia Ludmila Vorobieva pun langsung merapat ke kantor Nahdlatul Ulama (NU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa 8 Maret 2022.

Dilansir Indramayu Hits dari laman resmi PBNU, Dubes Ludmila menyampaikan apresiasi kepada  NU yang selama ini komitmen dalam memperjuangkan dan mewujudkan perdamaian dunia.

Baca Juga: Dubes Ukraina Minta PBNU Ikut Hentikan Invasi Rusia, Gus Yahya Segera Komunikasi dengan 2 Tokoh Ini

Ia juga menyampaikan terima kasih terhadap PBNU atas respons dan sikap yang telah diberikan atas kebijakan Rusia.

Dalam kesempatan itu, Dubes Rusia Ludmila dan Gus Yahya juga berdiskusi tentang isu-isu keamanan global, muslim di Rusia, dan lain sebagainya.

Gus Yahya bersama Dubes Ludmila bersepakat bahwa perang antara Rusia dan Ukraina harus sesegera mungkin dihentikan dengan cara yang damai dan tanpa kekerasan.  

“Kami berdua sepakat bahwa penyelesaian damai harus diperjuangkan dan kekerasan harus dihentikan sesegera mungkin," tegas Gus Yahya.  

 Baca Juga: Info Lowongan Kerja Maret 2022, Wings Group Butuh Karyawan untuk Posisi Tertentu, Cek Syaratnya!

Upaya ini tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru, tetap harus menggunakan pertimbangan yang matang dan pengamatan yang jeli karena persoalan perang Rusia dan Ukraina merupakan masalah yang cukup kompleks.  

"Tapi jelas bahwa ada masalah-masalah kompleks yang harus diurus di sana," kata pria kelahiran 1966 itu.  

Gus Yahya mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) akan selalu siap dalam membantu mencari solusi terhadap konflik-konflik yang ada demi terwujudnya perdamaian dunia.  

Baca Juga: Inilah Lawan PERSIB yang Paling Ganas di Pekan Terakhir, Tarungnya Besok

"NU siap melakukan apa saja yang bisa dilakukan yang mungkin bisa membantu ke arah perdamaian dan penyelesaian masalah," ujar mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.  

Dikatakan, sudah menjadi tugas NU untuk mewujudkan perdamaian dunia dan ketertiban internasional. Prinsip ini, imbuhnya, sama seperti yang dimiliki Rusia.  

“Terlebih lagi karena NU ini sangat peduli dengan terhadap terwujudnya ketertiban internasional demi menjamin stabilitas keamanan. Dalam hal ini kami bersepakat dengan Dubes Rusia," lanjut Gus Yahya.  

Baca Juga: Dubes Jepang Bertemu Gus Yahya Bahas Isu Global, dari Soal Rusia hingga Keinginan Impor Pendidik NU

Pihaknya juga akan terus menjalin komunikasi dengan Dubes Rusia untuk Indonesia dan berharap agar kedamaian bisa diraih lagi secara utuh bagi semua umat manusia, terlebih bagi dua negara Rusia dan Ukraina yang sedang konflik saat ini. 

Sehari sebelumnya, Dubes Hamianin bertemu Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) membahas beberapa hal yang dianggap urgen terkait perang yang terjadi di negaranya, termasuk peran yang bisa diambil NU dalam konflik tersebut.

Dilansir Indramayu Hits dari laman resmi PBNU, dalam kesempatan itu, Dubes Hamianin menjelaskan kondisi terkini pasca masuknya pasukan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5,6 Magnitudo Guncang Ondong Sulawesi Utara

Sang Dubes menyebut, bahwa konflik yang terjadi di sana sebagai sebuah bencana kemanusiaan. “Apa yang terjadi di Ukraina saat ini adalah bencana kemanusiaan,” tandas Hamianin.  

Karena itu ia berharap peran serta berbagai elemen penting dunia, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) untuk ambil bagian untuk menyudahi apa yang ia sebut sebagai invasi Rusia.

Banyak cara yang dilakukan mulai dari komunikasi dengan berbagai simpul jaringan global NU hingga mendoakan agar perang tersebut segera diakhiri.

Baca Juga: Tanah Labil di Ciwaringin Membuat Enam Rumah Rusak Berat, Belum Ada Langkah Riil dari Pemkab Cirebon

Hamianin berharap umat Islam di Indonesia, khususnya NU, mendoakan agar invasi yang terjadi hingga saat ini bisa segera berakhir.

“Setiap nyawa berharga. Jadi, saya sangat berharap NU dan umat Islam di Indonesia akan memberikan kami doa untuk segera mengakhiri ini,” ungkapnya.  

Baginya, dengan alasan apapun, perang tidak bisa dibenarkan. Untuk itu, ia meyakini bahwa komunitas dunia, termasuk NU harus bersatu demi menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: PBNU Desak Adanya Kesepakatan Gencatan Senjata antara Rusia dan Ukraina

Ia menilai, hanya persatuan yang dapat membawa perdamaian, stabilitas dan pembangunan ke dunia ini.

“Itulah mengapa kami menyerukan kepada komunitas dunia, masyarakat, kepada media, kepada organisasi keagamaan, komunitas agama, untuk berdiri dan mengakhiri perang ini,” kata dia.

Sementara itu, Gus Yahya dalam kesempaatan itu menyerukan agar kekerasan yang terjadi di Ukraina bisa segera mungkin dihentikan.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Maret 2022, Wings Group Butuh Karyawan untuk Posisi Tertentu, Cek Syaratnya!

“Atas nama NU, saya menyeru kepada Rusia, kepada Presiden Putin, untuk menghentikan segera perang ini, gencatan senjata sekarang juga,” kata Gus Yahya.

Menurutnya, NU akan berusaha melakukan apapun untuk membantu perdamamaian di belahan Eropa Timur itu.

Apa yang terjadi Ukraina, sambungnya, bukan hanya persoalan antara dua negara, tetapi juga ancaman bagi seluruh masyarakat Internasional.

Baca Juga: PBNU dan Pemerintah Sepakat Bentuk BUMNU dan 10 Ribu Wirausahawan Santri, Gus Ipul: Jangan Bohong-bohongan!

“Saya menyeru kepada masyarakat internasional untuk segera bangkit dan bersama-sama melakukan sesuatu untuk menghentikan krisis ini,” tukasnya.  

Di antara langkah yang telah dilakukan PBNU terkait konflik Ukraina-Rusia, kata Gus yahya, pihaknya menyurati pimpinan Kristen Ortodoks Rusia agar bisa bersama-sama mencari solusi.

Dikatakan, pihaknya sejauh ini telah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rusia.

Baca Juga: Pilpres Tetap di Tahun 2024, Presiden Jokowi Meminta Kabinet Mempersiapkan Pemilu dengan Matang

Poin utama surat tersebut adalah permohonan untuk mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang. “Kita masih menunggu apa yang akan dilakukan,” kata Gus Yahya.

Langkah lainnya, lanjut dia, NU tengah melakukan upaya untuk berusaha mencari jalan agar dapat terhubung langsung dengan mufti Rusia.

Ia ingin membahas persoalan ini dengan mufti Rusia dengan harapan bisa ikut memengaruhi kebijakan perang Presiden Putin.

“Nanti kita akan membahas apa yang bisa kita lakukan bersama-sama,” sambungnya. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah