7 Manfaat Yoghurt untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Osteoporosis

10 Oktober 2020, 11:31 WIB
Ilustrasi yogurt. /Pixabay/

PR INDRAMAYU – Yoghurt adalah salah satu makanan yang bergizi. Hasil fermentasi susu ini mengandung vitamin, kalsium, vitamin B2 dan B12, magnesium, dan sebagainya.

Bakteri yang digunakan pada fermentasi yoghurt berperan dalam memfermentasi laktosa, gula alami yang ada di dalam susu.

Asam laktat dihasilkan dari proses tersebut. Asam laktat merupakan zat yang dapat membuat kental protein susu sehingga menciptakan rasa enak dan tekstur unik pada yogurt.

Baca Juga: Doa-doa yang Dipanjatkan untuk Pasien Positif Virus Corona

Yoghurt yang baik adalah yang tidak dicampur dengan pewarna tambahan. Pewarna tersebut berupa cairan kental berwarna putih. Rasa dari pewarna itu cukup tajam di lidah. Contoh bahan tambahan adalah gula dan perasa buatan.

Yoghurt dengan rasa yang tawar memiliki manfaat kesehatan.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Healthline, berikut manfaat luar biasa yang bisa kita dapatkan dari yoghurt tawar tersebut:

Baca Juga: Kampanye Olahraga Tanpa Batas di Hari Sumpah Pemuda ke-92, Kemenpora Gandeng Penyandang Disabilitas

1. Banyak mengandung nutrisi penting.

Jika kita menginginkan makanan yang mengandung nutrisi lengkap untuk tubuh, yoghurt adalah jawabannya.

Yoghurt terkenal dengan kandungan kalsium dan mineralnya. Kesehatan gigi dan tulang dapat ditunjang dengan konsumsi mineral pada yogurt tersebut.

Baca Juga: Orangtua Wajib Catat! 5 Hal Penting agar Anak TK Tidak Stres saat Belajar di Rumah

49 persen kebutuhan kalsium harian kita dapat dipenuhi dengan 1 cangkir yogurt.

Selain kalsium dan mineral, yoghurt mengandung vitamin B. Vitamin yang dominan adalah B12 dan riboflavin. Kandungan ini dapat melindungi kita dari cacat lahir dan penyakit jantung.

Kandungan lainnya adalah fosfor, magnesium, dan kalium. 1 cangkir yoghurt dapat memenuhi 38 persen kebutuhan harian fosfor, 12 persen kebutuhan harian magnesium, dan 18% kebutuhan harian kalium.

Baca Juga: Kemenag Luncurkan Inovasi Baru, Kembangkan Pendidikan Madrasah Berbasis Riset di Indonesia

Mengatur tekanan darah, melancarkan metabolisme, dan menyehatkan tulang adalah manfaat dari adanya mineral tersebut.

Adapun mengenai vitamin D, yogurt tidak memiliki kandungan tersebut secara alami. Vitamin D bermanfaat meningkatkan kesehatan tulang dan kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin tersebut dapat mengurangi risiko depresi dan penyakit jantung.

2. Mengandung protein dalam jumlah tinggi.

Kandungan protein dalam yoghurt berkisar 12 gram per 7 ons (200 gram).

Baca Juga: Ketahui Metode Peretasan dari Hacker di Situsnya, DPR: Itu Semua Editan Saja

Protein bermanfaat dalam melancarkan metabolisme kita. Peningkatan pengeluaran energi dan jumlah kalori harian dapat ditunjang dengan konsumsi protein pada yoghurt.

Nafsu makan dapat terjaga dengan konsumi protein tersebut. Protein pada yoghurt mampu menaikkan produksi hormon yang mengirim ‘sinyal’ rasa kenyang pada kita. Konsumsi kalori harian dapat ditekan, berat badan pun dapat dikendalikan.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi yoghurt (protein tinggi) sebagai makanan ringan (ngemil) akan mengonsumsi 100 kalori lebih sedikit saat makan malam.

Baca Juga: Mengenal Eucalyptus Deglupta, Pohon Pelangi Terindah yang Ada di Bondowoso

Sedangkan orang yang mengonsumsi makanan berprotein rendah akan cenderung mengonsumsi kalori cukup banyak saat makan malam. Itu artinya konsumsi kalori akan cukup banyak sehingga berpotensi menaikkan berat badan.

Yoghurt Yunani, yang merupakan hasil saringan dan sangat kental, memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Tercatat 22 gram per 7 ons (200 gram) dikandung oleh yoghurt jenis itu.

Kaitannya dengan nafsu makan, Yoghurt Yunani terbukti dapat mengurangi konsumsi kalori sehingga dapat mengendalikan berat badan.

Baca Juga: RSUD Kota Serang Belum Miliki Alat Tes PCR, Komisi IX DPR RI Minta Kemenkes Berikan TCM

3. Bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

Jika tidak mengalami proses pasteurisasi, yogurt dapat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan kita.

Pasteurisasi adalah proses pemanasan pada suhu hingga 70 derajat celcius untuk memberantas kuman-kuman penyakit. Sayangnya bakteri baik pun dapat ikut terbunuh.

Baca Juga: Sebut Kekerasan Pada Anak Meningkat saat Pandemi, Kak Seto: Ayah dan Bunda Mohon Jaga Kesehatan Jiwa

Solusinya adalah kita bisa mencari yogurt yang mengandung kultur hidup dan aktif (probiotik). Yogurt tersebut mengandung probiotik atau bakteri hidup yang baik bagi kesehatan. Kita bisa mengetahui kandungan probiotik pada label kemasannya.

Jenis probiotik yang dapat kita temukan pada yoghurt adalah Bifidobacteria dan Lactobacillus. Keduanya mampu mengurangi gejala tidak nyaman pada penderita sindrom usus halus (IBS).

Menurut penelitian, konsumsi yoghurt yang mengandung probiotik di atas mampu memperbaiki gangguan pencernaan umum seperti perut kembung, diare, dan sembelit.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Kelola Zakat dan Wakaf, Kemenag Buka Kelas Intensif

4. Memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Mengonsumsi probiotik pada yoghurt secara teratur dapat menguatkan kekebalan tubuh. Manfaat lainnya adalah mengurangi risiko tertular penyakit.

Kasus peradangan dapat dikurangi dengan konsumsi probiotik. Peradangan ini erat kaitannya dengan masalah kesehatan seperti gangguan usus, infeksi virus, dan sebagainya.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Kelola Zakat dan Wakaf, Kemenag Buka Kelas Intensif

Menurut penelitian, probiotik dan vitamin D dapat meminimalisasi timbulnya flu. Kandungan magnesium, selenium, dan seng pada yogurt pun turut berperan dalam menjaga kekebalan tubuh.

5. Mencegah Osteoporosis

Nutrisi penting untuk tulang yang dapat melindungi diri dari penyakit osteoporosis (rapuhnya tulang) adalah protein dan kalium. Nutrisi lainnya adalah kalsium, fosfor, dan vitamin D (kadang-kadang).

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Video yang Klaim Aksi Anarki Mahasiswa dan Pelajar STM Menendang Gas Air Mata

Osteoporosis biasanya terjadi pada orang tua. Konsumsi vitamin dan mineral di atas turut membantu mencegah terjadinya pengeroposan pada tulang tersebut. Risiko yang terjadi jika osteoporosis dibiarkan adalah bisa mengalami patah tulang.

Menurut penelitian, konsumsi makanan olahan susu dapat menjaga kekuatan tulang. Salah satu olahan susu tersebut adalah yogurt. Massa tulang dapat terjaga oleh konsumsi makanan berserat.

6. Melindungi kesehatan jantung.

 

Meskipun pengaruh lemak cenderung kontroversial bagi penderita penyakit jantung, nyatanya tidak ada penelitian yang secara jelas menerangkan adanya bahaya lemak pada yogurt bagi kesehatan.

Lemak jenuh pada produk susu membantu meningkatkan kolesterol HDL yang bersifat baik. Peran kolesterol tersebut adalah melindungi jantung. Salah satu produk susu yang dimaksud adalah yogurt.

Selain itu, konsumsi yogurt terbukti menurunkan tekanan darah tinggi. Kita tahu bahwa tekanan darah tinggi berisiko mendatangkan penyakit jantung. Konsumsi yogurt dapat mencegah kita dari penyakit tersebut.

Baca Juga: Jokowi: PP dan Perpres Terkait UU Cipta Kerja akan Diselesaikan Paling Lambat Tiga Bulan

7. Membantu mengatur berat badan.

Kandungan protein dan kalsium pada yogurt memungkinkan naiknya hormon pengurang nafsu makan seperti YY dan GLP-1. Konsumsi yogurt turut membantu membuat perut kenyang sehingga pola makan kita tidak terlalu berlebihan.

Penelitian menunjukkan bahwa produk susu berlemak penuh seperti yogurt bisa meminimalisasi peluang seseorang mengidap obesitas.

Baca Juga: Aktivitas Manusia Jadi Penyebab Munculnya Covid-19? Ini Penjelasan Guru Besar Unpad

Pada praktiknya, orang yang mengonsumsi yogurt memiliki pola makan yang lebih baik. Salah satu penyebabnya adalah kandungan nutrisi cukup tinggi yang dimiliki yogurt. Kandungan kalorinya pun terhitung cukup rendah.

Hal yang perlu diperhatikan adalah tidak semua orang cocok mengonsumsi yogurt. Efek samping yang bisa timbul berkaitan dengan kekurangan enzim pada tubuh untuk memecah laktosa (gula di dalam susu).

Dampaknya adalah timbul gangguan pencernaan seperti diare, masuk angin, dan sebagainya. Untuk kita yang kekurangan laktosa, sebaiknya menghindari konsumsi yogurt.

Baca Juga: Ramai Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Ciptaker, Jokowi Akhirnya Angkat Suara

Hal ini pun berlaku bagi orang yang alergi susu. Dampak yang bisa timbul adalah gejala alergi seperti gatal-gatal dan pembengkakan pada tubuh.

Kaitannya dengan adanya gula tambahan pada jumlah tinggi pada yogurt, sesungguhnya hal itu bisa menyebabkan masalah kesehatan tertentu seperti diabetes. Bagi kita yang mau mengonsumsi yogurt, perlu untuk melihat dengan teliti labelnya terlebih dahulu.

Cara memilih yogurt terbaik adalah yang mengandung probiotik dengan tanpa pemanis tambahan. Kita bisa memilihnya dengan bijak untuk kesehatan kita dan keluarga.***

Editor: Mitha Paradilla Rayadi

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler