Kehilangan kenyataan adalah penyebab stres terbesar dari terlalu banyak berpikir. Ketika Anda terlalu banyak berpikir sampai mempertanyakan diri sendiri, Anda kehilangan kontak dengan kenyataan.
Misalnya, Anda dapat mengirim pesan kepada seseorang dan pikiran Anda mulai berpacu saat Anda menunggu orang tersebut merespons.
Saat pikiran berpacu, Anda mulai bertanya-tanya apakah Anda mengirim pesan yang benar, apakah Anda menulisnya dengan benar, apakah orang tersebut akan menganggap pesan itu menghina, dan sebagainya.
Namun, dari semua situasi mental itu, tidak ada yang nyata. Itu hanyalah skenario hipotetis yang telah Anda bentuk dalam pikiran Anda. Situasi kepala Anda tidak membuat buah apa pun bosan dan tidak akan pernah.
Dalam situasi seperti itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan realitas secara cepat. Tanyakan pada diri Anda apa yang sebenarnya terjadi dan tentukan narasi yang telah Anda bentuk di otak Anda.
Kemudian, ingatkan diri Anda dengan lembut untuk membiarkan situasinya tenang dan berkembang.
Percayalah bahwa Anda mampu menangani konsekuensi yang datang jika mereka mau.
4. Menghargai Tindakan Lebih dari Evaluasi.
Menjadi analitis adalah cara berpikir yang luar biasa tetapi penting untuk menjadi orang yang bertindak jika tidak, evaluasi Anda tidak akan berguna.