Penelitian Terbaru dari Google, Akan ada Fitur Baru Mesin Pendeteksi Bahasa Isyarat

- 8 Oktober 2020, 08:50 WIB
Ilustrasi Google Bahasa Isyarat
Ilustrasi Google Bahasa Isyarat /

PR INDRAMAYU – Penelitian terbaru Google memungkinkan bahasa isyarat untuk diubah dalam bahasa di panggilan video.

Menurut laporan TechCrunch, pada Senin 5 Oktober 2020. Google mengembangkan mesin pendeteksi bahasa isyarat secara waktu nyata, yang dapat digunakan untuk mengetahui kapan seseorang mulai dengan bahasa isyarat dan kapan mereka selesai.

Tidak hanya mendeteksi suara yang memungkinkan dengan latensi sangat kecil, latensi juga berpengaruh besar untuk deteksi bahasa isyarat agar video tidak tertunda atau kualitasnya terdegradasi. Sehingga, Google membuat sistem yang ringan dan dapat diandalkan.

Baca Juga: Matikan Mikrofon Fraksi, Puan Disindir Nikita Mirzani: Negara Ini Dibangun Atas Dasar Pancasila

Sistem tersebut pertama-tama menjalankan video model yang dinamai PoseNet, yang dapat memperkirakan posisi tubuh dan anggota badan.

Informasi visual yang disederhanakan ini pada dasarnya dengan garis dikirim ke sistem yang dilatih data pose dari video orang yang menggunakan Bahasa Isyarat Jerman dan membandingkan gambar langsung dengan tampilan garis yang dihasilkan dari gerakan.

Proses sederhana ini sudah menghasilkan akurasi 80 persen dalam memprediksi apakah seseorang menggunakan bahasa isyarat atau tidak, dan dengan beberapa pengoptimalan tambahan mendapatkan akurasi hingga 91,5 persen.

Baca Juga: Soal Aksi Mogok Nasional Buruh di Daerah, Said Abdullah: Stop Hoaks dan Provokasi UU Cipta Kerja

Dibandingkan dengan bagaimana deteksi ucapan aktif pada sebagian besar panggilan video hanya dapat mengetahui apakah seseorang berbicara, bahkan tidak bisa membedakan batuk, angka-angka tersebut terbilang cukup baik.

Untuk bekerja tanpa menambahkan sinyal seseorang sedang menggunakan bahasa isyarat ke dalam panggilan, sistem menggunakan trik cerdas, dengan menggunakan sumber audio virtual untuk menghasilkan nada 20kHz, yang berada di luar jangkauan pendengaran manusia, namun diperhatikan oleh sistem audio komputer.

Sinyal ini dihasilkan setiap kali orang tersebut menggunakan bahasa isyarat, membuat algoritme deteksi ucapan berpikir bahwa mereka sedang berbicara dengan suara keras. Saat ini, sistem tersebut masih dalam tahap demo.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x