Sejarah, Prosesi, dan Cara Melaksakan Aqiqah Menurut Para Ulama

- 2 Juni 2022, 17:35 WIB
Ilustrasi aqiqah.
Ilustrasi aqiqah. /Unsplash Mindy Olson P

INDRAMAYUHITSAqiqah adalah ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Banyak yang menganggapnya sebagai ibadah tasyakur atas kelahiran putra-putri tercinta pemberian Allah SWT.

Dilansir dari Buku Tradisi Islam Nusantara, akekahan (aqiqah) berasal dari bahasa Arab “aqiqah” yang memiliki beberapa makna.

Di antaranya bermakna rambut kepala bayi yang telah tumbuh ketika lahir, atau hewan sembelihan yang ditujukan bagi peringatan dicukurnya rambut seorang bayi.

Baca Juga: Makna Mimpi Ibadah Haji Menurut Syekh Ibnu Sirin, Apakah Pertanda Baik? Simak Tafsirnya

Bila bayi itu laki-laki, maka hewan sembelihannya berupa dua ekor kambing. Bila perempuan, maka cukup dengan seekor kambing saja.

Selain itu, aqiqah juga dapat bermakna upacara peringatan atas dicukurnya rambut seorang bayi

Dalam sejarahnya, tradisi aqiqah merupakan warisan dari tradisi Arab pra Islam yang dilaksanakan dengan cara menyembelih hewan kambing pada saat bayi lahir yang kemudian darahnya dioleskan kepada kepala si bayi.

Baca Juga: IBADAH RAMADAN: Tata Cara Sholat Lailatul Qodar, Niat, dan Doa yang Dipanjatkan

Setelah Islam datang, kemudian praktik tersebut diubah dengan mengolesi kepala si bayi dengan minyak.

Aqiqah dalam Islam juga tidak membedakan bayi laki-laki dan perempuan. Tidak sebagaimana tradisi Arab pra Islam yang hanya mengkhususkan bagi bayi laki-laki.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x