5 Pesan Penting Habib Luthfi Jelang Bulan Ramadan, 1 dan 2 untuk Pribadi Sedangkan Poin 3-5 Bersifat Sosial

- 26 Maret 2022, 15:55 WIB
Lima hal yang disarankan Habib Luthfi bin Yahya menghadapi bulan Ramadan.
Lima hal yang disarankan Habib Luthfi bin Yahya menghadapi bulan Ramadan. /Jatman.or.id

INDRAMAYUHITS – Ramadan segera tiba. Pesan Maulana Habib Luthfi bin Yahya berikut ini bisa jadi pegangan bagi umat Islam dalam menyambut Ramadan.

Tamu agung itu akan segera datang, sebagai kaum Muslimin, tentu diutamakan untuk menyambutnya dengan suka cita dan persiapan yang bagus, baik mental, spiritual hingga hal yang bersifat materil.

Beberapa poin yang disampaikan Habib Luthfi di bawah ini bisa menjadi pembimbing bagi kita semua dalam menghadapi bulan Ramadan 1443 Hijriyah.

Baca Juga: ITB Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah S2 dan S3 Gratis, Cek Syarat dan Ketentuannya!

Yang paling utama, tutur Habib Luthfi, bahwa semua amal yang diperbuat sejatinya harus karena Allah SWT, baik dalam menjalankan perintahnya atau menjauhi larangannya.

Menurut Habib Luthfi, dibutuhkan al’amalu billah. Yang dimaksud dengan al’amalu billah (الاعمال بالله), adalah amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. 

Untuk mencegah segala muamalah negatif yang kembali kepada diri kita sendiri, seperti karena kurangnya lillah (لله) serta tidak merasa billah (بالله), maka akan timbul sifat riya’dan lain-lain.

Baca Juga: TES KEPRIBADIAN: Hewan Apa yang Pertama Kali Dilihat dari Gambar Ini? Cek Bagaimana Kepribadian Anda di Sini

Tapi jika keduanya selalu mengiringi, maka kita akan malu kepada Allah Swt.

“Apabila hal ini sudah melekat dalam kehidupan kita, maka akan muncul sifat Haya’  (الحياء ) atau malu kepada Allah Swt,” pesan Habib Luthfi dilansir Indramayu Hits dari laman resmi JATMAN 26 Maret 2022.

Sebagai contoh, kata beliau, selama bulan Ramadan ada keluarga yang kurang mampu, sehingga kepala keluarganya bekerja sedemikian rupa agar anak istrinya tetap makan.

Baca Juga: Mau Kuliah di UIN Jakarta Ambil Prodi Umum? Yuk Daftar Seleksi Jalur SMM PTN-Barat, Dibuka Hanya 184 Kuota

Karena penghasilannya terlalu minim, maka kerja berat ini dilakukan dengan mengorbankan dirinya yang tidak puasa, untuk keluarganya yang berpuasa.

Tapi ia tidak bermaksud menentang apa yang diwajibkan Allah. Intinya, ia melakukan ini dengan terpaksa.

Tapi ada contoh lain, lanjut dia, seseorang yang tahu perintah Allah SWT, dengan sengaja merokok sambil berjalan di siang hari Bulan Ramadan. Padahal, ia bisa behenti di suatu tempat terlebih dahulu.

Baca Juga: Di Mana TGB, Pahlawan Sirkuit Mandalika Saat Even MotoGP? Ipang Wahid Membocorkannya dengan Tulisan Menyentuh

Bukan karena hal lain, tetapi untuk menghormati orang yang berpuasa dan belajar malu kepada Allah Swt. Jika kepada Allah Swt saja tidak malu, mana mungkin akan malu kepada manusia.

“Maka kita perlu dididik bagaimana menjalankan amal dengan kita lillah (لله), billah (بالله), ilallah (الى الله) dan ‘alallah (على الله),” tutur Habib Luthfi.

Beberapa hal yang disarankan Habib Luthfi dalam mempersiapkan diri menghadapi Ramadan antara lain yang disampaikan dalam Majelis Kliwonan, Kamis malam 24 Maret 2022:

Baca Juga: TES KECERDASAN: Tebak Cangkir Mana yang Lebih dulu Terisi Air? Jika Dirasa Sulit Temukan Jawabannya di Sini

Latihan pertama, kita jangan kalah dengan nafsu. Seperti contoh, ketika puasa, ibu-ibu pada siang hari berjalan ke pasar, ia melihat banyak jenis makanan.

Sebelum berbuka, pikirannya sudah bertumpuk menu makanan untuk berbuka. Tapi ketika sudah berbuka, itu semua akan kalah dengan hanya memakan nasi.

Demikianlah nafsu. Maka, kita harus pandai menipu nafsu. Biarpun sedikit yang penting istiqamah, insha Allah.

Baca Juga: Menteri PANRB Terbitkan Aturan Jam Kerja PNS Selama Ramadan Termasuk yang WFH, Download SE-nya di Sini!

Latihan kedua, bulan Ramadan adalah waktu untuk panen amal. Maka, perbanyaklah membaca al-Quran, meramaikan mushala dengan tarawih serta mengikuti pengajian-pengajian di mushala-mushala para ulama, sesepuh, kiai dan ustadz yang mengajar di dalamnya.

Latihan ketiga, jagalah lingkungan masing-masing dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menyalakan petasan, sebab bisa mengganggu masyarakat lain.

Karena, terkadang manusia egonya tinggi, asal dirinya senang, tapi tidak melihat lingkungan. Maka, anak-anak harus kita jaga.

Baca Juga: Yang Mau Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri Buruan Daftar, UTBK-SBMPTN Sudah Dibuka!

Kalaupun ingin bermain petasan, jika diizinkan, maka harus disediakan tempat lain yang luas agar tidak membahayakan orang lain.

Latihan keempat, hal lain seperti warung-warung makan, boleh ditertibkan sedikit tapi jangan terlalu mencolok.

Bukan berarti menghalangi orang lain mencari rizki, tapi marilah sama-sama menjaga kehormatan Ramadan. Karena ini merupakan cara kita menghargai Allah SWT.

Baca Juga: Gawat! NATO Kembali Kirim Pasukan dan Mengaktifkan Unsur Pertahanan Kimia, Biologi dan Nuklir

Terakhir atau kelima, jangan mengambil sikap menentukan puasa masing-masing. Ikutilah peraturan yang ditetapkan pemerintah. Karena pemerintah bertanggung jawab penuh dalam pengambilan keputusan tersebut. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: jatman.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah