Mau Dapat Lailatul Qodar? Yuk Persiapkan Lima Hal Ini Sesuai Rekomendasi Gus Baha

27 April 2022, 03:10 WIB
Menurut Gus Baha ada lima persiapan yang dilakukan agar bertemu malam Lailatul Qodar. /Tangkap Layar/NU Online

INDRAMAYUHITS – Allah memberikan kestimewaan bagi umat Islam di bulan Ramadan, yakni diturunkannya malam Lailatul Qodar.

Malam yang disebut dalam Alquran sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan ini tak datang “misterius”, tak ada yang tahu kecuali Allah, meskipun ada beberapa gambaran tentang tanda-tandanya.

Lalu bagaimana persiapan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keberkahan dan kemuliaan malam Lailatul Qodar?

Baca Juga: Serius Kelola Wisata, Arab Saudi Perbanyak Destinasi, Tempat-tempat Ini Direkomendasikan

Berikut ini ulama bershaja KH Bahaudin Nursalim (Gus Baha) membeberkan lima persiapan yang bisa dilakukan untuk menjemput Lailatul Qodar, sebagaimana ia sampaikan dalam kanal Youtube Najwa Shihab.

Persiapan yang pertama, kata Gus Baha, adalah melakukan persiapan sejak awal Ramadan. Bukannya malam Lailatul Qodar datang di 10 hari terakhir? Gus Baha menjelaskan, walaupun ada pendapat yang mengatakan demikian, tetapi persiapan untuk menggapainya bisa dilakukan sejak awal.

"Bagi yang meyakini malam Lailatul Qodar datang di atas tanggal 20, jangan menafikan persiapan sejak 1 Ramadan,” kata Gus Baha.

Baca Juga: Gara-gara Tak Bisa Beri Pelayanan Maksimal kepada Jamaah, Agen Umrah Kena Denda Kerajaan Arab Saudi

Kedua, persiapan yang dilakukan adalah tidak ghibah atau menggunjing orang lain sebagaimana dianjurankan Rasulullah.

“Selama persiapan kita menggapai malam Lailatul Qadar kita dianjurkan untuk menjaga perkataan dengan tidak menggunjing orang lain,” tandas ulama asal Rembang itu.

Menurutnya, Rasulullah sering memberikan contoh agar tidak membicarakan orang lain atau tidak melakukan perbuatan dosa saat Ramadhan.

Baca Juga: Kemenag Distribusikan Kuota Haji Provinsi, Cek Mana yang Terbanyak!

Hal itu dietakankan karena membicarakan kejelekan orang lain (ghibah) dapat menggerogoti pahala puasa.

"Akan sia-sia pahala itu karena diambil orang yang kita bicarakan,” ujar Gus Baha menjelaskan.

Dikatakan, yang ketiga adalah menghindari konsumsi atau memakai barang yang haram, karena bisa menghancurkan diri sendiri, merusak ibadah, mempermainkan doa, serta bisa menghancurkan keluarga dan keturunan.

Baca Juga: Mulai 28 April Pemerintah Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng, Terus Berlaku Jika Harga Migor Curah Tinggi

“Apa artinya Ramadan jika memakan riba atau hal haram, kemudian membicarakan orang lain,” kata dia.

Yang keempat persiapannya adalah husnudzan atau berbaik sangka kepada Allah dan sesama manusia. , yakni dengan menyandarkan segala sesuatu yang diterima dan dilihat kepada kehendaknya.

“Kita baik, tapi juga bisa buruk. Nah, yang sekarang buruk bisa jadi suatu saat jadi baik,” sambungnya.

Baca Juga: Pemkab Indramayu Siapkan Posko Mudik Fasilitas Lengkap, Dijamin Pemudik Nyaman dan Berkesan

Yang kelima, kata Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Jawa Tengah itu yakni fokus mencari ridho Allah.

"Manusia tidak diutus Allah SWT untuk meneliti orang lain. Dengan mental demikian, di bulan Ramadan kita lebih fokus mencari ridho Allah dan mendoakan orang mukmin semuanya," tutur Gus Baha seraya mengatakan, kelima persiapan itu penting untuk bisa menggapai Lailatul Qadar. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler