Data Sembilan Bulan Terakhir, Kondisi Bisnis Manufaktur Indonesia Membaik

- 12 Juni 2022, 14:52 WIB
Ilustrasi industri manufaktur.
Ilustrasi industri manufaktur. /Pixabay/Quanlecntt2004/

“Kami bersyukur, level ekspansi ini menggambarkan selama sembilan bulan berturut-turut kondisi bisnis membaik pada seluruh sektor manufaktur Indonesia,” ujarnya, Sabtu (4/6/2022).

Kendala Pasokan

Menurutnya, pelambatan PMI Manufaktur Indonesia pada Mei disebabkan beberapa faktor. Pertama, terkendala pasokan.

“Adanya libur panjang lebaran di minggu awal Mei 2022, misalnya, menjadi salah satu faktor gangguan terhadap rantai pasokan sektor industri,” ungkapnya.

Kedua, faktor pelarangan ekspor CPO dan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah di dalam negeri juga mempengaruhi kondisi sektor manufaktur.

“Kami melihat, aktivitas sektor industri di sejumlah negara Asia seperti Taiwan, Malaysia, Filipina dan Australia juga mengalami penurunan permintaan pada bulan lalu,” tutur Febri.

Dari kondisi di atas, Pemerintah Indonesia harus tetap fokus untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam pengembangan sektor industri.

Apalagi, industri manufaktur menjadi indikator paling kuat dalam menilai ketahanan ekonomi suatu negara.

Bukan hanya itu, industri manufaktur di Indonesia selama ini telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional. Data BPS menguatkan pernyataan di atas.

Pada triwulan I-2022, industri pengolahan nonmigas mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,47 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,01 persen.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah