Data Sembilan Bulan Terakhir, Kondisi Bisnis Manufaktur Indonesia Membaik

- 12 Juni 2022, 14:52 WIB
Ilustrasi industri manufaktur.
Ilustrasi industri manufaktur. /Pixabay/Quanlecntt2004/

INDRAMAYUHITS – Aktivitas sektor industri di Tanah Air masih menunjukkan level ekspansi.

Hal itu tampak dari data S&P Global yang menunjukkan bahwa Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 50,8 pada Mei atau masih di level ekspansif

Memang dibandingkan kinerja di bulan sebelumnya, terjadi pelambatan pencapaian PMI Manufaktur Indonesia.

Baca Juga: Lawan Bali United, Persib Berambisi Memutus Catatan Buruk Tak Pernah Menang di 5 Pertandingan Terakhir

Diketahui, PMI Manufaktur pada April 2022 di level 51,9. Kendati begitu, tetap saja indikator indeks manufaktur di atas level 50 itu menandakan adanya ekspansi.

Hal itu direspons Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu yang menilai, kebijakan restriksi untuk penanganan Covid-19 di Tiongkok telah memengaruhi disrupsi rantai pasok ke banyak negara, baik negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Alhasil, pelambatan terjadi, di antaranya, di Filipina (54,1), Malaysia (50,1), India (54,6), Eropa (54,6), dan Amerika Serikat (57,0). Bahkan, Negeri Tirai Bambu sendiri kini berada pada posisi kontraksi, yakni dengan PMI Manufaktur 48,1, meskipun sudah mengalami peningkatan.

Baca Juga: RAMALAN Zodiak Pisces Besok, 13 Juni 2022 : Anda Sedang Berada di Jalan yang Benar, Pakai Warna Ini

"Disrupsi rantai pasok dan kebijakan restriksi Covid-19 di Tiongkok telah berdampak pada kinerja manufaktur di banyak negara mengingat besarnya kontribusi negeri itu dalam rantai pasok global.

Hal tersebut akan terus kami antisipasi agar risiko ini tidak menghambat laju pemulihan ekonomi Indonesia," ujar Febrio pada Jumat (3/6/2022).

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x