Pemerintah akan membebaskan PPnBM pada tahap pertama yakni sebesar 100% pada periode Maret-Mei 2021.
Kemudian pada tahap kedua, yakni Juni-Agustus 2021 akan dilakukan pemberian diskon PPnBM sebesar 50% dan pada tahap terakhir yakni pemberian diskon PPnBM sebesar 25% pada periode September-November 2021.
Baca Juga: German Open 2021 Batal Digelar, Debut Pertama Kevin-Marcus di Tahun 2021 Tertunda
Tak hanya itu, besaran insentif ini juga akan terus dilakukan evaluasi oleh pemerintah setiap tiga bulan.
Menurut Airlangga, Pemberian insentif penurunan PPnBM ini juga perlu didukung dengan revisi kebijakan OJK untuk mendorong kredit pembelian kendaraan bermotor.
Salah satunya melalui pengaturan mengenai uang muka (DP) 0% dan penurunan ATMR Kredit (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) untuk kendaraan bermotor, yang akan mengikuti pemberlakuan insentif penurunan PPnBM.
Airlangga juga mengatakan bahwa dengan pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif dapat memberikan dampak yang luas bagi sektor industri lainnya.
Airlangga menambahkan, dalam menjalankan bisnisnya, industri otomotif dinilai memiliki keterkaitan dengan industri lainnya (industri pendukung), dimana industri bahan baku berkontribusi sekitar 59% dalam industri otomotif.
“Industri pendukung otomotif menyumbang lebih dari 1,5 juta orang dan kontribusi PDB sebesar Rp700 triliun," ujar Airlangga.***