Resesi Ekonomi Indonesia, Rizal Ramli Usulkan Pecat Menteri Hingga Sentil Menkeu Soal Pajak

- 6 November 2020, 09:49 WIB
Ilustrasi resesi: Pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tunjukkan pertumbuhan angka minus 3,49 persen pada kuartal III-2020.
Ilustrasi resesi: Pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tunjukkan pertumbuhan angka minus 3,49 persen pada kuartal III-2020. //Pixabay/Mediamodifier

PR INDRAMAYU - Pasca Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kembali minus 3,49 persen pada kuartal III 2020, Indonesia resmi masuk dalam resesi.

Ekonom senior Rizal Ramli menilai, hal itu terjadi akibat tim ekonomi Presiden Joko Widodo tidak mempunyai terobosan fundamental dalam situasi pandemi Covid-19.

"Karena kebijakan ekonomi super-konservatif dan neoliberal yang sudah gagal. Mengulangi cara yang sama yang telah berulang gagal, atau ubah strategi dan pecat Menteri," kata Rizal, Jumat (6 November 2020).

Baca Juga: Fakta Kepulangan Habib Rizieq, jadi Wali Nikah Hingga Boyong Ribuan Kitab ke Indonesia

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs RRI, Medio Agustus 2020, Rizal Ramli telah menyatakan bahwa perekonomian Indonesia sudah masuk dalam resesi sejak kuartal II/tahun 2020. 

Penilaian mantan Menko Ekuin pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu didasarkan pada rumusan yang lazim di dunia internasional.

"Kita bisa lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 yang sebesar 2,97 persen sudah mengalami kontraksi 2 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2019 yang tumbuh 4,97 persen," ungkapnya.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Kisah Cinta Pertama Sulit Dilupakan? Simak 6 Alasan Berikut

"Kemudian pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi lagi-lagi terkontraksi -5,32 persen atau minus 4,19 persen ketimbang kuartal I/2020," jelasnya.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah