Gunakan Dana APBN Senilai Rp800 Miliar, Berikut Fakta Pembangunan Jembatan Teluk Kendari

- 25 Oktober 2020, 07:05 WIB
Jembatan Teluk Kendari
Jembatan Teluk Kendari /BPMI Setpres
  • Teknologi konstruksi 

Teknologi yang digunakan pada pembangunan jembatan ini adalah cable stayed dengan kabelnya diimpor dari Austria. Jembatan Teluk Kendari memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar. Progres konstruksi seluruhnya telah mencapai 100 persen. 

  • Besaran anggaran 

Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari. Pembangunan jembatan ini dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN senilai Rp800 miliar melalui skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC) 2015-2020. 

Baca Juga: Sering Disepelekan, Intip 5 Tips Perawatan Layar Handphone yang Perlu Anda Ketahui

  • Manfaat strategis 

Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port (Bangkutoko), dan kawasan permukiman baru. 

  • Mendukung kelancaran mobilitas manusia, barang, dan jasa 

Kehadiran jembatan ini diperlukan agar konektivitas antar wilayah semakin lancar untuk mendukung  mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. 

Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Promosikan Budaya dan Kuliner Sumatra Utara, KBRI Canberra-DWP Gelar ICC 2020

Pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter). 

(Mahesa Nur Syafei/Kementerian PUPR) Pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan Bangkutoko (Kendari New Port) seluas 66 hektar. 

Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari pelabuhan lama di kawasan Kota Lama. Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dengan adanya rencana pembangunan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar. 

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah