Desak Jokowi Copot Ahok Gegara Pertamina Rugi Besar, Arief: Aneh! Gak Ada Saingan, Kok Malah Rugi

- 25 Agustus 2020, 18:23 WIB
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) /

PR INDRAMAYU - Pertamina tercatat mengalami kerugian hampir Rp 11,33 triliun pada semester I 2020.

Mendengar berita itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyouno turut menanggapi kerugian tersebut.

Arief menilai kerugian perusahaan berplat merah itu dirasa aneh.

Baca Juga: [UPDATE] Corona Dunia: Angka Terinfeksi Covid-19 Makin Menggila: Hampir Sentuh 24 Juta Kasus

Hal ini dikarenakan perusahaan PT Pertamina (Persero) tersebut tidak memiliki pesaing berat di dalam negeri.

"Aneh juga para komisaris dan direksi pertamina ya tidak duduk santai ngawasi perusahaan yang engga ada saingannya dan monopoli, engga nurunin harga BBM saat harga crude oil rendah akibat Covid-19 kok bisa rugi ya," kata Arief.

Ia menyebut jika kualitas komisaris dan direksi di Pertamina masih di bawah standar dalam mengelola perusahaan minyak tersebut.

Baca Juga: [UPDATE] Corona Indonesia Selasa, 25 Agustus 2020: Positif Bertambah 2.477 Orang, Sembuh 1.807 Kasus

"Nah Pak Joko Widodo kalau miss management Pertamina dibiarkan akibat dikelola oleh manajemen yang tidak punya kapasitas sebagai world class manajement," katanya.

"Maka dipastikan Pertamina nanti akan memberatkan APBN loh dan ngajuin PMN ke pemerintah," lanjutnya sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul 'Pertamina Alami Kerugian, Presiden Jokowi Diminta Copot Jabatan Ahok dan Jajaran Direksi'.

Ketua Umum Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini juga menduga kerugian yang dialami Pertamina terjadi akibat forward trading import crude dan BBM yang salah prediksi.

Baca Juga: Sapu Bersih Dolar AS, Nilai Tukar Rupiah Ngamuk dan Buat Mata Uang Dunia Tunduk Berjemaah

"Banyak negara negara importir minyak didunia seperti China, Eropa menurun pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada turunnya permintaan minyak dunia yang berpengaruh pada harga minyak dunia," jelasnya.

Arief juga meminta Presiden Joko Widodo untuk meninjau ulang kinerja Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan jajaran direksinya.

"Nah yang paling tepat sekarang Pak Joko Widodo jangan salahkan manajemen Pertamina, tapi salahkan yang melakukan penempatan mereka di Pertamina dan sebelum kerugian Pertamina bertumpuk, copot semua direksi dan komisaris Pertamina," pungkasnya.*** (Tyas Siti Gantina/Pikiran Rakyat)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah