PR INDRAMAYU - Kini sudah 7 produk vaksin Covid-19 telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dengan begitu, kini jenis vaksin Covid-19 di Indonesia bertambah lagi.
BPOM kembali menerbitkan EUA atau izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 yaitu Janssen Covid-19 Vaccine dan Vaksin Convidecia.
Janssen Covid-19 Vaccine dan Vaksin Convidecia resmi mendapatkan izin penggunaan darurat pada Selasa, 7 September 2021.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan jika penerbitan izin untuk dua vaksin tersebut telah melalui pengkajian yang intensif terhadap keamanan, khasiat, juga mutu.
"Badan POM selalu berkolaborasi bersama para pakar dalam memastikan pemenuhan standar keamanan, khasiat, dan mutu vaksin." Ujar Penny K Lukito, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman pom.go.id.
Baca Juga: Red Notice, Proyek Netflix yang Menampilkan Ryan Reynolds, Dwayne Johnson, dan Gal Gadot
"Kami melibatkan para pakar di bidang farmakologi, imunologi, klinis, apoteker, epidemiologi, virologi, dan biomedik yang tergabung dalam tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta asosiasi klinisi terkait,” sambungnya.
Penny mengatakan vaksin tersebut sama-sama untuk mencegah Covid-19 pada orang yang berusia 18 tahun keatas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal.
Pada hal efikasi berdasarkan studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah vaksinasi, Janssen Covid-19 Vaccine memiliki perlindungan untuk seluruh gejala Covid-19 sebesar 67,2 persen.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Jumat 10 September 2021 NET TV, Trans TV, MNCTV, Trans7, dan GTV
Sedangkan efikasi untuk gejala Covid-19 sedang hingga berat pada seseorang yang berusia 18 tahun keatas sebesar 66,1 persen.
Sementara, vaksin Convidecia menunjukan perlindungan pada semua gejala Covid-19 sebesar 65,3 persen dan untuk kasus Covid-19 dengan gejala yang berat sebesar 90,1 persen.
Mengenal Janssen Covid-19 Vaccine dan Vaksin Convidecia
Janssen Covid-19 Vaccine merupakan jenis vaksin yang diproduksi oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector dengan menggunakan vector Adenovirus (Ad26).
PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pihak pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin di Indonesia juga sudah mendaftarkan Janssen Covid-19 Vaccine dan terjamin keamanannya.
Sementara, Vaksin Convidecia adalah vaksin yang telah dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology juga dengan platform Non-Replicating Viral Vector namun menggunakan vector Adenovirus (Ad5).
PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang akan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin juga sudah mendaftarkan kedua jenis vaksin ini.
Dari kajian keamanannya, dua vaksin tersebut dapat ditoleransi dengan baik, reaksi pemberian Janssen COVID-19 Vaccine menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Sementara Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari pemberian Vaksin Convidecia menunjukkan reaksi ringan hingga sedang.
Baca Juga: Jadwal Acara RTV Hari Ini Jumat 10 September 2021, Akan Tayang Episode Terbaik Kamen Rider Ex-Aid
KIPI lokal yang umum dan akan dialami oleh seseorang setelah mendapat suntikan vaksin antara lain nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi adalah sakit kepala, rasa lelah (fatique), nyeri otot (myalgia), mengantuk, mual (nausea), muntah, demam (pyrexia), dan diare.***