Refly Harun pun sampaikan mungkin karena hal inilah Presiden Jokowi tidak begitu nyaman berbicara dalam kancah global.
Terkait hal ini Refly Harun ungkapkan bahwa Presiden Jokowi berbeda sekali dengan Presiden Turki Erdogan yang justru sangat agresif untuk memimpin politik global.
Baca Juga: Pulang Mudik Lebaran 2021, Begini Cara Tepat Isolasi Mandiri Cegah Penularan Covid-19
Sementara Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia di era pemerintahan Jokowi tidak memiliki peran tersebut.
“Indonesia sebagai the largest Islamic country in the world tidak memiliki peran tersebut di era pemerintahan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Karena itulah justru Indonesia membutuhkan sosok-sosok yang lebih populer di Luar Negeri.
Refly Harun pun menyangkan sepertinya Presiden Jokowi atau pun Ma’ruf Amin yang kurang memiliki kepedulian yang begitu dalam terhadap politik luar negeri.
Seharusnya hal ini bisa menjadi peran yang lebih aktif dari Wakil Presiden apalagi konflik yang terjadi ini terkait Palestina.
“Tetapi kita juga tidak melihat bahwa Wakil Presiden cukup agresif untuk memimpin sebuah opini dunia bahwa Indonesia mengutuk penjajahan Israel atas Palestina,” ungkap Refly Harun.