Penargetan ini seolah ingin membuat HRS, Munarman, dan FPI harus diteruskan.
“Terkesan bahwa memang dari awal Habib Rizieq dan Munarman, serta FPI di target, pokoknya bagaimana diteroriskan kira-kira begitu ya” ujar Refly.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam ini: Elsa Kepergok Telefonan dengan Riki, Ketahuan Nih!
Sebetulnya terkait sinyal ini sudah disampaikan berkali-kali, walaupun begitu Refly Harun menuturkan bahwa kita harus tetap menghargai proses penegakan hukum.
Kita pun harus tetap untuk menggunakan asas praduga tak bersalah kepada Munarman.
Refly pun menyampaikan kegelisahannya terhadap negara hukum di Indonesia adalah sulitnya untuk mengatakan apa adanya.
Karena kalau kita bicara apa adanya kita bisa disangkut pautkan juga.
“Beratnya di negara hukum kita ini adalah kadang-kadang kita tidak bisa ngomong apa adanya, karena ngomong apa adanya bisa-bisa kemudian tiba-tiba kita disangkutpautkan juga,” ujarnya.
Ini merupakan gejala yang tidak sehat bagi negara demokrasi di Indonesia, karena yang ada nantinya bukan rasa bebas tapi rasa takut untuk mengemukakan sesuatu.