Dikutip dari sumber yang sama, sementara itu komentar bernada serupa juga datang dari Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati.
Ia mengingatkan pemerintah perlu melakukan evaluasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI saat ini.
Baca Juga: Ceramah Tarawih Ramadhan Malam Ini, Bahas Soal Silaturahmi Lengkap dengan Rumusnya
Lebih lanjut Susaningtyas mengingatkan bahwa kejadian ini merupakan peringatan agar pemerintah segera melakukan evaluasi alutsista yang dimiliki negara, termasuk sistem perawatan (MRO)-nya, berikut juga kebijakan anggaran pertahanan serta penerapannya.
Selain itu menurut Susaningtyas, evaluasi lembaga pendidikan TNI juga harus dilakukan agar para perwira mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan terkait teknologi alutsista yang mumpuni.
"Scholar Warrior (perwira/prajurit akademik) harus semakin banyak di TNI,” ungkapnya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Sebut Penangkapan Munarman Langgar Prinsip Hukum dan HAM
Hal ini untuk menghindari semakin banyaknya putra terbaik bangsa menjadi anumerta pada usia muda.
Sangat disayangkan bahwa kecelakaan yang dialami 2 KRI telah terjadi dalam setahun belakangan ini.
"Kasal harus bertanggung jawab karena belum setahun sudah dua KRI alami kecelakaan. 2020 KRI Teluk Jakarta-541 tenggelam di Pulau Kangean, Jawa Timur, dan KRI Nanggala hilang dan tenggelam dalam tugas," ujarnya.