Siti Fadilah Usulkan Hal Lain Hadapi Pandemi, Mantan Menkes: Obat yang Dikejar Bukan Vaksin

- 17 April 2021, 18:05 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari lebih merekomendasikan temukan obat ketimbang vaksin untuk melewati pandemi Covid-19.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari lebih merekomendasikan temukan obat ketimbang vaksin untuk melewati pandemi Covid-19. /ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

PR INDRAMAYU – Siti Fadilah Supari selaku mantan Menteri Kesehatan (Menkes) menuturkan jika seharusnya mementingkan penemuan obat daripada vaksin untuk hadapi pandemi Covid-19.

Diketahui jika kini pemerintah sedang gencar menyuntikkan vaksin untuk beberapa prioritas golongan.

Penyuntikkan vaksin diharapkan dapat menjadi solusi menghentikan penyebaran pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bertambah 5.041 Orang, Inilah Data Terbaru Covid-19 Indonesia Sabtu 17 April 2021

Sementara itu, Siti Fadilah berbicara jika belum ada sejarah yang menunjukkan jika vaksin menjadi solusi di tengah pandemi.

Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat-Depok.com dengan judul “Sebut Vaksin Takkan Setop Pandemi, Siti Fadilah: Saya Kehilangan 2 Teman Dokter yang Divaksin Lalu Meninggal

"Dalam sejarah, tidak ada yang mengatakan bahwa pandemic itu bisa dihentikan dengan vaksin. Jadi kalau pandemi itu biasanya belum ada obatnya. Nah seharusnya obat itulah yang dikejar, bukan vaksin," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Baca Juga: Usai Diamankan dan Ditahan Polisi, Penganiaya Perawat RS Siloam Sriwijaya Meminta Maaf

Ia bahkan mengungkap bahwa dua orang temannya sesama dokter meninggal dunia tak lama usai disuntik vaksin.

"Saya juga kehilangan temen saya dokter-dokter itu ada dua, yang setelah divaksin, kemudian sakit, kemudian meninggal," tutur mantan Menkes itu.

Menurutnya, vaksin baru bisa dibuat jika virus tersebut sudah stabil dan tidak lagi melakukan mutasi.

Baca Juga: Ditanya Kabar Nissa Sabyan Hamil, Mantan Personil Sabyan Gambus: Gak Ada yang Bisa Disalahkan

Siti Fadilah Supari lantas menyinggung soal pandemi flu burung yang sempat terjadi di Indonesia.

Saat itu, katanya, pihaknya tidak memerlukan vaksin untuk dapat mengembalikan keadaan menjadi normal.

"Saya mengalami waktu itu pandemi flu burung, kami tidak butuh vaksin. Flu babi Indonesia juga tidak butuh vaksin, dan bisa berhenti, bisa kembali lagi normal," katanya.

Baca Juga: Amankan Penganiaya Perawat RS Siloam Sriwijaya, Polisi Tegaskan Pelaku Bukan Anggota Polri

Pandemi atau wabah yang terjadi secara normal dan alami, lanjut Siti Fadilah Supari, biasanya akan membaik dengan sendirinya.

"Kecuali kalau pandeminya dibikin, bentuknya pasti akan berbeda," ujarnya melanjutkan.

Ia lantas menekankan bahwa vaksinasi tidak akan melindungi diri dari terpapar Covid-19.

Baca Juga: 5 Golongan yang Wajib Bayar Fidyah Puasa Ramadhan, Salah Satunya Wanita Hamil dan Menyusui

Mantan Menteri Kesehatan itu juga mengatakan bahwa pemerintah sudah berkali-kali menjelaskan bahwa vaksin bukan untuk mencegah paparan Covid-19.

"Vaksinasi massal dimaksudkan untuk mendapatkan herd immunity yang tidak alami. Maka pemerintah mengatakan berkali-kali, divaksin atau tidak divaksin tidak menjaga anda dari sakit Covid-19, divaksin atau tidak divaksin Anda harus tetap memakai prokes," kata Siti Fadilah menerangkan.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah tengah menggencarkan vaksinasi massal di seluruh wilayah Indonesia.

Vaksinasi massal ini merupakan salah satu upaya penanganan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda Tanah Air.*** (Annisa Fauziah/PR Depok)

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah