PR INDRAMAYU – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberi tanggapan terkait usulan Muhammad Rizieq Shihab untuk menjadi duta vaksinasi.
Dalam pernyataannya soal usulan Rizieq Shihab jadi duta vaksinasi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyinggung peran pemerintah dalam melakukan sosialisasi vaksinasi.
Baru-baru ini muncul usulan agar Rizieq Shihab bisa menjadi duta vaksinasi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi usulan tersebut.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Kemenhub Beberkan Aturan Transportasi Mudik Lebaran Tahun 2021
Usulan terkait Rizieq Shhab tersebut dihadirkan untuk meredam isu vaksin AstraZeneca yang kabarnya mengandung bahan dari babi.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs PMJ News, usulan tersebut muncul usai adanya hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 4-10 Maret 2021 lalu.
Hasil survei itu menyatakan bahwa 73,2 persen dari responden anak muda bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19.
Total responden dalam survei tersebut berjumlah 1.200 anak muda, mereka ada dalam rentang usia 17-21 tahun.
Kabar terbaru Rizieq Shihab menyatakan pria 55 tahun itu kini tengah menjalani sidang terkait kasus kerumunan yang melibatkannya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi usulan itu bahwa pemerintah terus melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 bersama pemangku kepentingan.
Baca Juga: Benarkah Ukuran Mr P Menyusut Akibat Polusi? Begini Kata Ahli Epidemiologi Amerika Serikat
"Sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk sama-sama sukseskan program vaksinasi nasional," ujar Wiku Adisasmito.
Terkait unsur babi di dalamnya, Wiku Adisasmito menyatakan vaksin buatan Inggris itu tidak memiliki kandungan langsung dari binatang tersebut.
Wiku Adisasmito menyebut enzim tripsi yang kabarnya berasal dari babi itu digunakan hanya sebagia katalisator (zat yang mempercepat) dalam pengembangan vaksin.
Baca Juga: Myanmar Memanas! Gadis 7 Tahun Dikabarkan Jadi Korban Kekerasan terhadap Massa Anti-kudeta
"Tidak menjadi kandungan secara langsung di dalam produk vaksin," ujar Wiku Adisasmito.
Untuk meredam isu tersebut, pemerintah pun kabarnya akan mulai menggunakan vaksin AstraZeneca kepada para ulama di Jawa Timur.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi pun mengaku mendapat dukungan dari para kiai dan pimpinan pesantren untuk melakukan hal tersebut.***