Soal Penundaan Vaksin Covid-19 AstraZaneca, Wiku: Pemerintah Ingin Memastikan Keamanan

- 17 Maret 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi vaksin. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan pemerintah menunda distribusi vaksin Covid-19 AstraZaneca.
Ilustrasi vaksin. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan pemerintah menunda distribusi vaksin Covid-19 AstraZaneca. /ANTARA Foto/Yulius Satria Wijaya

PR INDRAMAYU – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Profesor Wiku Adisasmito, menyatakan penundaan vaksin Covid-19 AstraZaneca berkenaan dengan upaya pemerintah memastikan keamanannya.

Distribusi vaksin Covid-19 AstraZaneca dikabarkan ditunda, Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah melakukan hal itu karena ingin memastikan keamanannya.

Menurut Wiku Adisasmito, pemerintah mengedepankan asas kehati-hatian dan ingin memastikan keamanan, oleh karena itu distribusi vaksin Covid-19 AstraZaneca pun ditunda.

Baca Juga: Berkisah tentang Dilema Memilih antara 2 Pria, Ini Lirik Lagu Terbaru Raisa yang Berjudul Ragu

"Meski demikian agar menjadi catatan, alasan penundaan bukan semata-mata adanya temuan pembekuan darah oleh beberapa negara,” tutur Wiku Adisasmito dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Melainkan karena pemerintah ingin lebih memastikan keamanan dan ketepatan kriteria penerima vaksin AstraZaneca,” ujarnya melanjutkan.

Terkait kelompok penerima vaksin AstraZaneca, Wiku Adisasmito menyatakan informasinya akan disampaikan kemudian.

Baca Juga: Juventus akan Bernegosiasi dengan Cristiano Ronaldo, Berpotensi Perpanjang Kontrak

"Hasil dari evaluasi keamanan serta penentuan kriteria vaksin AstraZaneca, selanjutnya akan diinformasikan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM," ujar Wiku Adisasmito. 

Kriteria penerima vaksin AstraZaneca tengah didiskusikan oleh para ahli, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Selain itu, penundaan distribusi vaksin AstraZaneca juga bertujuan untuk memastikan quality control dari vaksin tersebut.

Baca Juga: KLB Demokrat Pilih Moeldoko Sebagai Ketua, Partai Demokrat Majalengka Tegak Lurus pada AHY

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ada rentang waktu cukup panjang dari penyuntikkan dosis pertama dan kedua vaksin AstraZaneca.

WHO menyatakan rentang waktu tersebut adalah 9-12 pekan dari penyuntikkan dosis pertama menuju ke dosis kedua.

Terkait permasalahan penanganan pandemi Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah siap menjunjung asas transparansi dan keterbukaan.

Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadhan, Wapres Maruf Amin: Tidak Membatalkan Puasa

Menurut Wiku Adisasmito, pengelolaan anggaran penanganan pandemi Covid-19 melibatkan sejumlah pihak.

Di antaranya adalah dilibatkannya Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan tim pengawas dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

"Dengan demikian, berbagai pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan secara terbuka dan akutabel," ujar Wiku Adisasmito. 

Baca Juga: 16 Nasihat Pernikahan Menurut Ustaz dan Sastrawan Indramayu Faris Al Faisal

Dalam kesempatan yang sama, Wiku Adisasmito menuturkan vaksin yang mendekati kedaluwarsa adalah vaksin Coronavac pengiriman batch pertama yang siap pakai.

Vaksin tersebut telah diberikan pada tahap pertama kepada tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah