PR INDRAMAYU – Terdapat sejumlah mitos yang beredar terakit pandemi Covid-19. Salah satunya adalah jumlah penduduk yang dikabarkan akan turun secara ekstrem.
Hal ini dibantah statistisik muda Badan Pusat Statistik, Rafly Parenta Bano, dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari The Conversation.
Menurut Rafly, jumlah penduduk memang akan mengalami perubahan, namun tidak secara ekstrem.
Baca Juga: Sikapi Gugurnya Tenaga Kesehatan karena Covid-19, Dosen Unhas Ungkap 5 Hal yang Harus Dilakukan
Jumlah penduduk dinilai tidak akan turun akibat pandemi Covid-19. Kini total kematian karena Covid-19 mencapai 23 ribu per 6 Januari 2021 dan relatif kecil.
Hal sama terjadi pada mitos yang menyatakan kelahiran akan meningkat. Pandemi flu Spanyol pada satu abad yang lalu memang turut memunculkan ledakan penduduk yang disebut baby boom.
“Ledakan penduduk kala itu untuk menutupi defisit jumlah penduduk meninggal, yang diperkirakan lebih dari sepertiga penduduk dunia,” tutur Rafly.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Rampung Direnovasi, Jokowi Izinkan Kegiatan Beribadah di Tengah PSBB Jakarta
Namun setelahnya, terjadi transisi demografi yang salah satu penandanya adalah turunnya tingkat kelahiran hingga saat ini.