Peran MDF Pria 16 Tahun dalam Parodi Lagu Indonesia Raya yang Berhasil Diringkus Bareskrim Polri

- 2 Januari 2021, 20:07 WIB
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jumat, 1 Januari 2021.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jumat, 1 Januari 2021. / Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

Dalam kasus parodi lagu Indonesia Raya ini, MDF menggunakan nama NJ, kemudian menandai lokasi pembuatannya di Malaysia termasuk menggunakan nomor Malaysia.

"Akhirnya NJ marah sama MDF. Salahnya NJ membuat kanal youtube Channel My ASEAN isinya mengedit yang sudah disebar MDF. Dia menambahi gambar babi oleh NJ. Jadi MDF dan NJ sama-sama membuat," kata Argo Yuwono dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jumat, 1 Januari 2020.

Baca Juga: Sumbang Tambahan Kasus Covid-19, Gubernur Jabar Kembali Terapkan PSSB Proporsional di Tiga Kota Ini

Parodi Indonesia Raya sempat meresahkan publik

Argo Yuwono mengatakan, munculnya parodi lagu Indonesia Raya ini memang sempat menimbulkan sentimen dari publik tanah air. Itu lantaran saluran YouTube dalam video itu terdeteksi di Malaysia.

"Dan banyak WNI yang rasa nasionalismenya muncul dan kemudian banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak senang dengan adanya video tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Hasil Survei Jajak Pendapat, Lebih dari 75 Persen Responden Puas dengan Pemulihan Ekonomi Nasional

"Kenapa begitu? karena setelah dilihat nomor HP, tag lokasi ada di Malaysia. sehingga kita merasakan bahwa wah kok ini seperti ini. Yang benar ini melecehkan negara kita. Lagu kebangsaan kita," tutur Argo Yuwono.

Mengetahui hal itu, Siber Bareskrim Polri langsung melakukan penelusuran dan berkomunikasi dengan PDRM malalui zoom.

"Itu tidak tinggal diam langsung melakukan penyelidikan dan membuat tim akhirnya berkoordinasi dengan PDRM Malaysia jadi kemarin selain menggunakan HP juga menggunakan zoom antara Bareskrim Polri dengan PDRM saling bertukar informasi berkaitan dengan adanya video di kanal YouTube tadi," katanya.*** (Amir Faisol/Pikiran-rakyat.com)

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah